Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Ristiawan menambahkan, saat ini fokus pendanaan di CNAF berasal dari pendanaan perbankan ataupun fasilitas Pembiayaan Bersama dari induk usaha (Joint Financing). Bentuk pendanaan dapat berupa kontrak jangka pendek maupun kontrak jangka Panjang sesuai dengan tenor nasabah CNAF.
Selain itu, pihaknya juga terus menjaga kepercayaan kreditur atas kinerja CNAF yang secara konsisten memberikan performa yang bagus, baik secara finansial maupun pertumbuhan bisnis. "Sehingga, CNAF tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Bahkan, selain existing Kreditur, terdapat tambahan beberapa bank baru yang akan memberikan fasilitas pendanaan di tahun ini. Hal ini seiring dengan likuiditas yang melimpah di Perbankan," imbuh Ristiawan.
Kondisi pendanaan di PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga masih terjaga, karena posisi Semester 1/2021, pendanaan skema JF MUF masih tumbuh 12,1% (YoY), sementara untuk pendanaan tumbuh 27,1% (YoY).
"Tahun 2021 MUF masih fokus pada pinjaman bilateral dari perbankan. Dimana sampai saat ini dukungan para mitra bank sangat baik, sehingga sampai saat ini kebutuhan pendanaan tahun ini cukup aman untuk mendukung penyaluran pembiayaan yang direncanakan," ujar Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja.
Sebagai gambaran, berdasarkan data OJK, dari multifinance anak usaha agen tunggal pemegang merek (ATPM) atau bagian grup otomotif, pendanaan dari bank tampak lebih banyak ke arah executing sehingga penurunannya hanya 13,18% (yoy), sementara JF masih turun 33,79% (yoy).
Sementara multifinance anak usaha perbankan, untuk skema executing turun 22,53% (yoy), sementara untuk skema JF hanya turun 15,60%. Adapun, multifinance yang tidak terafiliasi, penurunan pendanaan dari bank masih terbilang tinggi untuk kedua skema. Tepatnya turun 23,38% (yoy) untuk executing dan 54,26% untuk JF.
Selanjutnya: MTN BRI Multifinance senilai Rp 500 miliar meraih peringkat idAA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News