Reporter: Dityasa H Forddanta |
JAKARTA. Bisnis perusahaan sekuritas di bidang perantara (broker) perdagangan efek di tahun 2012 melemah dibandingkan tahun lalu. Hal itu merupakan imbas tekanan ekonomi global yang masih dilanda krisis. Ini berpotensi menyusutkan pendapatan sekuritas dari fee brokerage.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata volume transaksi harian sejak awal Januari hingga 26 Desember lalu mencapai 4,25 miliar unit saham, turun 12,75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian turun 8,48% menjadi Rp 4,53 triliun. "Banyaknya long weekend juga menurunkan jumlah serta nilai transaksi, karena investor lebih memilih liburan dan memegang cash," kata Ronaldi Bayu Wibowo, Head of Online Trading Sucorinvest Sekuritas, Jumat (28/12).
Kondisi ini bakal menurunkan pendapatan perusahaan sekuritas di pos komisi perantara perdagangan efek. Dan sejatinya, kondisi ini sudah berlansung selama sembilan bulan pertama tahun 2012.
Di Mandiri Sekuritas misalnya, pendapatan dari bisnis tersebut sekitar Rp 90,1 miliar per triwulan III 2012, berkurang Rp 49,86 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Lalu, CIMB Securities yang memperoleh pendapatan Rp 92,32 miliar, turun Rp 21,61 miliar.
Tahun 2013, krisis Eropa dan pelemahan ekonomi global masih menekan pasar saham domestik. "Ketidakpastian ekonomi global masih terus terjadi tahun 2013," ujar Ito Warsito, Direktur Utama BEI.
Namun, pelaku industri sekuritas yakin, transaksi saham di Indonesia pada tahun 2013 bakal bernasib lebih baik dari tahun 2012. Soalnya, meski ada tekanan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus angka 4.800-5.000. Menutup tahun 2012, IHSG bertengger di 4.316. Kenaikan IHSG bakal memacu investor bertransaksi saham.
Apalagi, mulai akhir tahun ini BEI dan perusahaan sekuritas menggelar program khusus untuk menarik minat investor. Mereka memiliki program Gemilang Investa Bursa. Ini adalah program undian berhadiah bagi investor ritel di transaksi saham dan sales yang berlangsung dari akhir tahun 2012 hingga November 2013. Hadiahnya antara lain berupa sepeda motor, mobil Toyota Avanza, hingga Honda CRV.
Rubani, Direktur BNI Securities, meyakini bisnis transaksi saham bakal semakin ramai, karena pengetahuan masyarakat meningkat. BNI Securities menargetkan total pendapatan tahun ini Rp 102 miliar, sebanyak Rp 67 miliar dari fee brokerage. Di Januari-September 2012, BNI Securities mengantongi komisi transaksi saham Rp 32 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News