kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Mitra Amartha Masih Meningkat 10,5% di Masa Pandemi


Selasa, 21 Desember 2021 / 15:58 WIB
Pendapatan Mitra Amartha Masih Meningkat 10,5% di Masa Pandemi
Financial Planner Annisa Aprilia dan Head of Sustainability Amartha Katrina Inandia dalam diskusi bersama media, Selasa (21/12) di Jakarta Selatan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mencatat mitra yang bergabung di Amartha masih bisa mencatat pertumbuhan pendapatan di masa pandemi. Hal tersebut dikarenakan Amartha tak hanya memberikan pendanaan melainkan pendampingan bagi peminjamnya untuk menjalankan bisnis.

Head of Sustainability Amartha Katrina Inandia menyampaikan bahwa rata-rata mitra Amartha masih bisa meningkatkan pertumbuhan pendapatan hingga 10,5% di masa pandemi ini, secara nilai dari yang sebelumnya Rp 3,8 juta menjadi Rp 4,2 juta.

“Sebenarnya sih sebelum pandemi bisa sampai 200% hingga 700% kenaikannya, terutama bagi ibu-ibu yang penghasilannya di bawah Rp 1 juta per minggu,” ujar Katrin dalam diskusi media, Selasa (21/12).

Sementara itu, Katrin juga mengatakan bahwa dari mitra-mitra tersebut, sudah ada 87.000 tenaga kerja yang diserap. Adapun, 75% diantaranya merupakan tenaga kerja perempuan yang memang selama ini menjadi fokus Amartha.

Baca Juga: Pembiayaan produktif fintech terus melonjak dan diperkirakan lanjut tahun depan

Tak hanya itu, berdasarkan riset dari Amartha, 97,9% dari mitra mampu menyekolahkan anak-anak termasuk bagi anak perempuan. Mengingat, Katrin bilang bahwa selama ini masih anak laki-laki yang diutamakan untuk disekolahkan.

Katrin juga menambahkan bahwa saat ini tingkat gagal bayar di Amartha pun masih tergolong rendah dengan TKB90 mencatat ada di level 99,78%. Menurutnya, saat ini yang paling banyak menyebabkan mitra gagal bayar ialah adanya bencana alam.

“Biasanya yang gagal bayar itu kita kasih grace period dimana kita kasih waktu untuk coba deh masih bisa gak nih untuk lanjut. Nanti kita liat risknya bagaimana, kalau misal bisa, dia akan lanjut lagi,” ujar Katrin.

Sekadar informasi saja, Amartha telah menyalurkan Rp 2,1 triliun di tahun ini hingga November lalu. Adapu, jumlah mitra yang dimiliki saat ini mencapai 900.000 perempuan UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×