Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan bank di surat berharga mengalami penurunan. Sampai kuartal I-2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total dana bank yang ditempatkan di surat berharga turun 6,42% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.062,43 triliun.
Kendati demikian, beberapa bank menengah justru mencatat kenaikan dari sisi penempatan surat berharga. Ambil contoh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang mencatatkan per April 2019 total dana di surat berharga naik 22,24% secara yoy.
Kendati tidak merinci secara detail, Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha menjelaskan penurunan tersebut disebabkan masih adanya kelonggaran likuiditas perseroan.
"Bank Jatim turut meningkatkan posisi surat berharga di samping permintaan kredit yang belum menunjukkan peningkatan yang signifikan," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/5).
Lebih lanjut, Ia menyebutkan per April 2019 kredit perseroan baru tumbuh sekitar 7% secara yoy. Persentase tersebut lebih rendah dibandingkan target yang dipatok perseroan sebesar 10% di akhir tahun 2019.
Senada, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja juga menyebut posisi surat berharga perseroan meningkat. Menurutnya, jika dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya jumlahnya cenderung lebih tinggi 10%. "Likuiditas masih terjaga dan permintaan kredit memang belum tinggi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News