kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penempatan Dana Investasi DPLK di Saham Makin Berkurang


Rabu, 26 Oktober 2022 / 16:28 WIB
Penempatan Dana Investasi DPLK di Saham Makin Berkurang
ILUSTRASI. Penempatan dana industri Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di saham makin berkurang.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana milik dana pensiun di instrumen saham berkurang. Setidaknya, hal tersebut terjadi pada industri Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2022, investasi industri DPLK yang ditempatkan pada portofolio saham turun menjadi Rp 2,81 triliun. Padahal, periode sama tahun lalu tercatat senilai Rp 3,23 triliun.

Ketua Umum Asosiasi DPLK Nur Hasan Kurniawan mengatakan, pilihan investasi dana pensiun sejatinya yang menentukan adalah peserta sendiri bukan dari perusahaannya.

Sehingga, kata dia, kenapa banyak DPLK tidak menempatkan dalam instrumen saham karena peserta memang belum mau memilih investasi dalam bentuk saham,

“Bisa diakibatkan karena mereka belum paham bentuk terkait investasi saham,” ujar Nur Hasan.

Baca Juga: Asuransi Simas Jiwa Genjot Distribusi DPLK

Sementara itu, Head of Pension Fund Division BNI Widi Hantono memiliki pandangan lain. Menurutnya, instrumen saham itu kurang lebih kurang cocok untuk cadangan dana pensiun.

“Cukup volatile dan imbasnya ke hasil investasi peserta,” ujar Widi.

Di DPLK BNI sendiri, Widi bilang, secara khusus pihaknya tidak memiliki paket investasi saham. Namun, ada paket investasi yang terdapat komposisi reksadana, dimana ada instrumen saham di dalamnya.

Adapun, komposisi portofolio reksadana yang dikelola DPLK BNI saat ini sekitar Rp 350 miliar atau kurang dari 1,5% jika dibandingkan dengan total dana kelolaan investasi

“Komposisi sahamnya maksimal 50% dari paket pilihan yang ada reksadananya,” ujar Widi.

Sebagai informasi, target imbal hasil dari pengelolaan dana peserta dalam portofolio investasi DPKL BNI telah ditentukan sebesar di range 5,5% hingga 6%. Namun, realisasi hingga kuartal III masih di kisaran 2,5%.

Tak banyak berbeda, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldy bilang saat ini belum ada peserta yang memilih untuk ditempatkan di instrumen saham, alternatifnya paket reksadana

Ia melihat hal tersebut karena baik pekerja ataupun pemberi kerja lebih menginginkan instrumen penempatan DPLK yang lebih prudent sehingga dapat mencapai nilai manfaat pensiun yang diharapkan dan tidak mengurangi nilai iuran pokok peserta.

Adapun, untuk imbal hasil yang diberikan oleh Bank BJB berbeda-beda tergantung paket investasi yang dipilih. Misalnya, Paket yang berisi 80% reksadana dan 20% pasar uang memberikan imbal hasil 3,27% hingga 6,97%.

Sementara itu, paket yang 100% berisi instrumen pendapatan tetap memberikan imbal hasil sekitar 3,34% - 6,34%. Dan imbal hasil terkecil terletak pada paket yang berisi 100% pasar uang yaitu 3,13% hingga 3,80%.

“Dapat dipilih sesuai appetite peserta DPLK,” kata Yuddy.

Baca Juga: Imbal Hasil Dana Pensiun Lembaga Keuangan Masih Tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×