Reporter: Vina Destya | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang termasuk obligasi dari industri finance saja telah mencapai angka Rp 13,51 triliun per Mei 2023. Angka ini mencapai 49,87% dari total penerbitan industri multifinance sepanjang tahun 2022.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan oleh multifinance tumbuh sebanyak 15,13% secara tahunan atau YoY menjadi Rp 438,85 triliun.
Pertumbuhan ini didukung pula oleh kualitas yang membaik dalam rasio pembiayaan macet yang turun dari 2,70% per April 2022 menjadi 2,47% per April 2023.
Baca Juga: Pembiayaan Bermasalah Paylater Sudah Lebih dari 5%
Fixed Income Analyst Pefindo, Ahmad Nasrudin, mengatakan bahwa penerbitan surat utang oleh multifinance dalam beberapa bulan terakhir dilatar belakangi oleh kebutuhan refinancing.
“Berdasarkan data dari KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), industri multifinance memiliki Rp 6,65 triliun surat utang jatuh tempo di tahun ini, sebagian besar akan jatuh tempo pada kuartal dua dan tiga tahun 2023,” ujar Ahmad pada Kontan.co.id, Kamis (15/6).
BRI Finance dan Mandiri Tunas Finance (MTF) merupakan perusahaan-perusahaan multifinance yang sudah menerbitkan obligasi pada tahun 2023 ini.
Sekretaris Perusahaan MTF, Arif Reza Fahlevi, menyampaikan pada Kontan.co.id bahwa sampai hari ini outstanding atau nilai yang masih tercatat di MTF dari obligasi yaitu Rp 4,3 triliun.
Baca Juga: Kendaraan Baru Pacu Pembiayaan
Sedangkan BRI Life, memiliki jumlah pendanaan yang berbeda dari obligasi pemerintah dan obligasi korporasi per April 2023.
“Sampai dengan akhir April 2023, total investasi non-Unitlink di obligasi pemerintah sekitar Rp 9 triliun, sedangkan di obligasi korporasi sekitar Rp 2 triliun,” ujar Iwan Pasila selaku Direktur Utama BRI Life pada Kontan.co.id, Jumat (16/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News