Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan penerbitan surat utang perbankan bakal makin ramai pada tahun ini.
Menurut Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito, perbankan mulai aktif terbitkan surat utang karena suku bunga masih rendah. Hal ini dibarengi peningkatan permintaan kredit seiring perbaikan ekonomi.
"Seharusnya ada peningkatan seiring tren perbaikan ekonomi. Kalau di sisi pasar modal, dengan tenor surat utang 3,5 dan 7 tahun ini memberikan kestabilan dana jangka panjang sehingga memberikan ruang bagi bank untuk ekspansi," kata Danan, dalam konferensi pers, Kamis (10/2).
Untuk saat ini, ada beberapa yang segera terbitkan surat utang. Mereka masih menunggu momen yang tepat dan melihat kondisi pasar baru kemudian terbitkan surat utang. Di sisi lain, likuditas perbankan juga masih melimpah. Mengingat, penyaluran kredit belum optimal karena perbankan masih selektif salurkan kredit di masa pandemi.
Baca Juga: Bank Besar Dominasi Penerbitan Surat Utang di Tahun 2022
"Tapi dari sisi pertumbuhan ekonomi cukup mendukung, bulan lalu lebih positif di perbankan. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, boleh dibilang potensinya lebih kuat dan tinggi dari sebelumnya," jelas dia.
Awal 2022, Pefindo kantongi mandat penerbitan surat utang satu bank senilai Rp 700 miliar. Sementara tahun lalu, secara nasional surat utang perbankan mencapai Rp 7,67 triliun. Terdiri dari obligasi Rp 7,10 triliun dan sekuritisasi Rp 576,7 miliar.
Pada sektor yang sama, mandat surat Pefindo tahun lalu sebesar Rp 2,92 triliun terdiri dari obligasi Rp 2,25 triliun dan sekuritisasi Rp 576,7 miliar. Sedangkan surat utang perbankan yang jatuh tempo mencapai Rp 25,46 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News