kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Penetrasi Asuransi Masih Rendah, BRI Insurance Dorong Transformasi Bisnis


Senin, 14 Juli 2025 / 23:46 WIB
Penetrasi Asuransi Masih Rendah, BRI Insurance Dorong Transformasi Bisnis
ILUSTRASI. BRI Insurance.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Dengan pertumbuhan jumlah nasabah dan volume kredit yang terus meningkat di sektor perbankan, semestinya pertumbuhan premi asuransi dapat sejalan. Sayangnya, minimnya interaksi langsung antara perusahaan asuransi dan debitur bank menyebabkan potensi pasar ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Padahal skema kerja sama bancassurance baik dalam model referensi, distribusi, maupun integrasi memberikan fleksibilitas tinggi dalam penetrasi pasar. Melalui sinergi ini, perusahaan asuransi dapat menjangkau basis nasabah bank dengan biaya akuisisi yang lebih rendah, sementara bank memperoleh tambahan pendapatan non-bunga (fee-based income) yang signifikan.

Solusi lainnya adalah meningkatkan eksposur asuransi umum melalui integrasi dalam ekosistem layanan perbankan. Saat nasabah membuka rekening, mengajukan KPR, atau kredit kendaraan, kebutuhan proteksi muncul secara alami.

Pada momen inilah, produk seperti asuransi kebakaran, kendaraan, atau pengiriman barang sebaiknya ditawarkan secara otomatis dan dijelaskan dengan bahasa yang sederhana, sehingga menjadi bagian dari perjalanan finansial nasabah, bukan sekadar tambahan.

Edukasi juga dapat diperkuat melalui kanal komunikasi yang telah dipercaya nasabah, seperti push notification aplikasi mobile banking atau email resmi bank. Pendekatan ini mendorong nasabah untuk mengenali risiko yang dapat diasuransikan serta menjelajahi produk asuransi secara mandiri dan aman.

Terakhir, Inovasi produk asuransi umum perlu diarahkan pada konsep SMES (Sederhana, Murah, Ekonomis, dan Segera), mengingat tingkat densitas asuransi umum di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini mencerminkan preferensi masyarakat terhadap produk dengan premi terjangkau dan proses yang tidak rumit.

Produk asuransi dengan nilai pertanggungan besar serta fitur kompleks belum tentu sesuai dengan daya beli maupun kebutuhan pasar saat ini. Oleh karena itu, pengembangan produk seperti asuransi mikro untuk rumah tinggal, tempat usaha, UMKM, atau kebakaran skala kecil menjadi sangat relevan. Produk-produk ini idealnya dapat diakses secara digital dan dilengkapi dengan proses klaim yang sederhana.

Salah satu contoh penerapan strategi ini dilakukan oleh BRI Insurance melalui produk unggulan Asuransi Mikro BRINS. Produk ini dirancang secara praktis, dengan premi terjangkau mulai dari puluhan ribu rupiah, namun tetap memberikan perlindungan esensial terhadap risiko kebakaran, kebanjiran, pencurian, hingga kerusakan yang dapat mengganggu kelangsungan usaha.

Solusi ini relevan dengan kebutuhan pelaku usaha kecil seperti toko kelontong, warung makan, hingga kios pulsa. Selaras dengan semangat inklusi keuangan, produk ini ditujukan untuk menjangkau lapisan masyarakat yang paling rentan terhadap risiko, namun kerap terabaikan oleh proteksi formal.

Konsep SMES menjadi nilai utama dalam layanan ini. Proses pendaftaran dapat dilakukan secara digital melalui platform BRINS Mobile maupun BRI Mobile, tanpa memerlukan tatap muka. Formulir dan dokumen yang dibutuhkan juga disusun secara sederhana, cukup dengan data usaha dan identitas diri. Proses klaim pun mudah dan cepat dibayarkan.

Dengan biaya yang ekonomis, produk ini menjadi langkah strategis BRINS dalam memperkuat daya tahan finansial UMKM sekaligus memperluas penetrasi asuransi umum di Indonesia.

Inilah bukti bahwa proteksi tidak harus rumit dan mahal, tetapi cukup cerdas dan tepat guna. Dengan menciptakan solusi yang sesuai dengan realitas lapangan, industri asuransi umum dapat tumbuh lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Selanjutnya: Percepat Digitalisasi UMKM di Jawa Tengah, BNI Kolaborasi dengan Bea Cukai

Menarik Dibaca: Bitcoin di Atas US$ 120.000, Robert Kiyosaki Bilang Ini Saat Terbaik Menjadi Kaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×