Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk beberapa negara tetangga. Terbaru, BI meluncurkan uji coba penggunaan QRIS di Singapura.
Gubernur BI Perry Warjiyo bilang, uji coba merupakan tindak lanjut dari kerja sama pembayaran berbasis kode QR antarnegara antara Bank Indonesia dan Monetary Authority of Singapore yang telah diinisiasi pada tahun lalu.
Adapun, konektivitas pembayaran dengan QR Code antara Indonesia dan Singapura akan dapat memfasilitasi perdagangan antarnegara secara lebih efisien, khususnya bagi UMKM, serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
“Uji coba ini akan melibatkan ASPI, Network for Electronic Transfers – Singapore (NETS), dan perwakilan penyelenggara jasa sistem pembayaran,” ujar Perry, Kamis (17/8).
Baca Juga: BI Perluas Fitur QRIS, Kini Bisa Transfer Hingga Tarik Tunai
Sebagai informasi, penggunaan QRIS antar negara sebelumnya telah dilakukan dengan Malaysia dan Thailand. Adapun, ada beberapa negara lain yang menyusul adanya kerjasama dengan QRIS ini.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono menjelaskan bahwa perluasan sistem pembayaran antar negara itu harus dimulai dengan diplomasi kerjasama baru merealisasikannya.
Misal, Dicky bercerita bahwa belum lama ini Gubernur BI datang ke Korea yang salah satu agendanya membicarakan kerjasama sistem pembayaran ini. Sehingga, diharapkan ada kerjasama baru secepatnya.
“Kayak Singapura sekarang kan begitu sudah dapat diplomasinya, kerja sama internasional dan kita masuk ke penerapan piloting,” ujar Dicky.
Dicky menyebutkan pemilihan kerjasama dengan negara lain untuk sistem pembayaran ini juga melihat dari mobilitas warga di kedua negara tersebut. Salah satunya, ia menilai banyak orang Indonesia yang pergi ke Singapura dan sebaliknya.
Baca Juga: QRIS Sudah Bisa Transfer hingga Tarik Tunai, Berapa Biayanya?
Di Thailand dan Malaysia sendiri, Dicky juga melihat penerapan QRIS sudah cukup signifikan. Mengingat, mobilitas kedua negara tersebut ke Indonesia tinggi dengan tujuan wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News