kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penguatan peran BPD diperlukan mempercepat pemulihan ekonomi nasional


Jumat, 19 Maret 2021 / 11:32 WIB
Penguatan peran BPD diperlukan mempercepat pemulihan ekonomi nasional
ILUSTRASI. Petugas keamanan layanan Mobil keliling Bank Jateng sedang membantu nasabah yang melakukan transaksi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) seharusnya bisa lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, ekonomi nasional merupakan gabungan dari perekonomian daerah.  Ekonomi nasional bisa dibangun dengan baik jika ekonomi daerah sudah berjalan dengan baik.

Untuk mendorong peran BPD dalam penguatan ekonomi dimulai dari daerah, pemerintah telah melakukan penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di BPD sebesar Rp16,45 triliun tahun 2020.

Dana tersebut ditempatkan pada 22 BPD dan ditargetkan di-leverage ke dalam penyaluran kredit dua kali menjadi Rp 33,68 triliun.

Namun, penyaluran kredit tersebut sudah melampaui target tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit program PEN BPD hingga 5 Maret 2021 telah mencapai Rp 60,89 triliun.

Baca Juga: Dua bulan pertama tahun 2021, penyaluran kredit BPD masih tumbuh positif

BPD tersebut di antaranya Bank Jabar-Banten (BJB) dengan penempatan Rp 2,5 triliun, Bank DKI Rp 2 triliun, Bank Jateng Rp 2 triliun, Bank Jatim Rp 2 triliun, dan Bank Sulawesi Utara-Gorontalo (Bank SulutGo) Rp 1 triliun, Bank Sumut Rp 1 triliun, dan lain-lain.

Tahun ini, pemerintah akan menambaah penempatan dana PEN di 22 BPD. Dana yang disiapkan ditempatkan di BPD termasuk  untuk Bank Syariah Indonesia (BSI) tahun 2021 mencapai Rp 19,4 triliun. Bank Kalsel salah satu yang telah mendapat penempatan dana tahun ini yakni sebesar Rp 200 miliar.

Staf ahli OJK Ryan Kiryanto mengatakan penempatan dana PEN di BPD merupakan komitmen pemerintah untuk mengawal pemulihan ekonomi nasional. OJK berada dalam posisi memastikan bahwa penempatan dana itu benar-benar tersalurkan kepada sektor riil.

“Bila dilihat dari data yang ada saat ini BPD menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi daerah yang berada dalam zona hijau pada awal tahun ini,” kata Ryan Kiryanto dalam webinar, Kamis (18/3).

Pengamat ekonomi  dari CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pemulihan ekonomi di daerah merupakan hal yang krusial karena itu  membentuk perekonomian secara nasional.

BPD memiliki peran strategis. Namun untuk memaksimalkan perannya, perlu ada dukungan  dari pemegang saham yang utamanya adalah pemerintah daerah.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×