kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Penjaminan kredit naik jelang Lebaran


Senin, 12 Juni 2017 / 10:48 WIB
Penjaminan kredit naik jelang Lebaran


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bulan Ramadan turut memberikan berkah bagi industri penjaminan kredit. Kinerja penjaminan kredit sampai semester I-2017 diprediksi ikut terkerek. Ini karena kredit untuk keperluan produktif dari kalangan UMKM maupun konsumtif dari masyarakat meningkat.

Dus, jumlah kredit yang dijamin pelaku usaha penjaminan kredit makin gemuk. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta optimistis, angka outstanding penjaminan kredit sampai tengah 2017 bisa naik 30% dari Rp 116,4 triliun pada semester I-2016. Dengan begitu, outstanding penjaminan bisa mencapai Rp 151,3 triliun pada tengah tahun ini.

Menurut Dian, penjaminan kredit produktif maupun konsumtif sama-sama punya prospek bagus. Kebutuhan konsumsi masyarakat menjelang Lebaran biasanya meningkat sehingga mengerek volume kredit konsumtif. Di sisi lain, kondisi seperti ini menjadi berkah bagi pelaku usaha di berbagai sektor, khususnya segmen UMKM.

Peningkatan konsumsi masyarakat biasanya diikuti upaya UMKM meningkatkan produksi mereka masing-masing.

Tren naik

Sejak kuartal IV-2016, tren penjaminan kredit produktif makin mendominasi. Tren ini berlanjut sampai kuartal I-2017. Data OJK memaparkan, di periode tersebut total outstanding penjaminan kredit Rp 141,7 triliun. Dari jumlah itu, Rp 78,5 triliun merupakan penjaminan kredit produktif dan Rp 3,2 triliun berupa penjaminan kredit non produktif.

Ini terjadi karena meningkatnya penjaminan kredit dari segmen UMKM. Apalagi pemerintah maupun bank menggenjot penyaluran kredit ke segmen ini. Pertumbuhan tersebut diharapkan bisa mengerek outstanding penjaminan kredit 35%-40% dari Rp 133,5 triliun di 2016.

Perum Jamkrindo juga yakin potensi penjaminan kredit meningkat. "Untuk kredit konsumtif biasanya meningkat untuk berbagai kebutuhan," kata Direktur Jamkrindo Bakti Prasetyo. Sampai April 2017, volume penjaminan Jamkrindo senilai Rp 43,4 triliun. Sampai akhir 2017, Jamkrindo memasang target penjaminan Rp 85 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×