kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Penjualan Motor Listrik Menurun, Industri Multifinance Hadapi Tantangan Pembiayaan


Senin, 11 Agustus 2025 / 19:16 WIB
Penjualan Motor Listrik Menurun, Industri Multifinance Hadapi Tantangan Pembiayaan
ILUSTRASI. Penjualan motor listrik di sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang Selatan, Rabu (14/5/2025). Industri multifinance menilai penyaluran pembiayaan kendaraan listrik diprediksi terus bertumbuh karena kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mencatat penjualan motor listrik pada kuartal I-2025 baru mencapai 20% – 30% dari total penjualan sepanjang tahun lalu.

Padahal, Aismoli memproyeksikan penjualan motor listrik pada tahun ini berpotensi menembus 200.000 unit, atau melonjak lebih dari 200% dibandingkan capaian 2024 yang sekitar 62.000 unit.

Kondisi penjualan yang melambat ini berpotensi mempengaruhi industri pembiayaan, khususnya multifinance yang menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik.

Baca Juga: AISMOLI Optimistis Tren Penjualan Motor Listrik pada Kuartal III-2025 Masih Positif

Praktisi dan pengamat industri pembiayaan, Jodjana Jody menilai perkembangan sektor motor listrik masih bergantung pada dukungan pemerintah. 

“Tanpa ada dukungan, sektor ini tetap berisiko tinggi karena masih banyak hambatan untuk adopsi elektrifikasi,” terang Jody kepada Kontan, (11/8/2025).

Kondisi ini juga dirasakan oleh perusahaan multifinance. Direktur Keuangan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), Roberto Ak Un mengungkapkan sejumlah tantangan dalam pembiayaan kendaraan bermotor.

Baca Juga: WOM Finance Catat Pembiayaan Motor Listrik Rp 120 Juta per Mei 2025

“Tantangan yang kami hadapi antara lain ketidakpastian ekonomi seperti kenaikan PPN dan suku bunga, kebijakan pajak opsen kendaraan bermotor, risiko kredit macet, serta persaingan ketat,” ujarnya kepada Kontan, (11/8/2025).

Sementara pada segmen motor listrik roda dua, tantangan yang dihadapi semakin berlapis. Roberto menyebut keterbatasan pangsa pasar, minimnya nilai jual kembali, hingga infrastruktur pendukung yang belum merata masih menjadi perhatian.

“Perubahan regulasi dan insentif pemerintah serta biaya perawatan dan baterai yang relatif tinggi juga menjadi faktor yang perlu diantisipasi,” pungkasnya.

Baca Juga: Tanpa Insentif Penjualan Motor Listrik Turun 30% di Semester I, Begini Proyeksinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×