Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) tengah mempersiapkan pembentukan Unit Usaha Syariah (UUS) pasca regulator menerbitkan POJK Nomor 16/POJK.05/2019 Tentang Pengawasan PNM.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menjelaskan, bahwa pembentukan UUS ini masih dalam proses, termasuk dalam penetapan Dewan Pengawas Syariah (DPS) PNM oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sementara dari sisi infrastruktur, justru telah dipersiapkan oleh perseroan.
Pihaknya menargetkan pembentukan unit syariah tersebut bisa rampung pada Juli 2019 demi memenuhi ketentuan regulator.
“Insya Allah bulan ini. Kami segera mengajukan pengesahan ke OJK sekitar minggu-minggu ini. Pengesahannya harus dilengkapi agar sesuai dengan aturan OJK,” kata Arief, kepada Kontan.co.id, Selasa (2/7).
Beleid aturan baru tersebut menyebutkan, bahwa perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib membentuk UUS. Rencana pembentukan unit syariah harus disampaikan OJK paling lambat sebulan sejak peraturan ini diundangkan.
Sebelum adanya aturan tersebut, PNM telah menjalankan aktivitas pembiayaan berbasis syariah. Sampai Juni 2019 saja, pembiayaan syariah yang disalurkan PNM tembus Rp 5,66 triliun atau naik 830,1% secara year on year (yoy). Dari jumlah itu, program PNM Mekaar masih mendominasi 96,99% dari total pembiayaan. Sementara sisanya dari program PNM UlaMM.
Pada periode yang sama, outstanding pembiayaan syariah naik 517,5% menjadi Rp 3,97 triliun. Sedangkan jumlah nasabah yang menerima pembiayaan syariah tembus 2,08 juta orang atau naik hingga 727,62%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
