Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
Chief Business Officer Santara Krishna Wijaya menyatakan, pandemi tidak memberikan dampak kepada bisnis urunan dana. Ia menyebut, terjadi kenaikan nilai dana yang dapat dikumpulkan dalam platform Santara sebesar 213% pada kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama 2020.
“Kondisi dimana masyarakat banyak yang beraktifitas melalui work from home dan stay at home memberikan peluang bagi banyak pelaku bisnis online untuk berkembang lebih cepat, termasuk Santara sendiri,” tutur Krishna kepada Kontan.co.id.
Ia menyebut literasi masyarakat di pasar modal cukup rendah telah menjadi tantangan. Terlebih mengenai bisnis model layanan urun dana melalui platform equity crowdfunding. Padahal model bisnisnya merupakan duplikasi dari bursa efek.
Baca Juga: P2P lending syariah dorong mengembangkan industri produk halal Indonesia
“Kami masih melihat peluang yang baik di tahun depan, dimana menurut catatan kami, beberapa bisnis performanya mulai rebound, beberapa pivotnya berhasil, dan optimisme lainnya. Kami melihat masih banyak pelaku bisnis yang bisa bersaing, bahkan di masa pandemi ini, khususnya mereka yang sudah melek atas saluran distribusi oline, jasa kesehatan,” jelasnya.
Pada tahun depan, Santara menargetkan dapat meningkatkan volume penyaluran dana hingga empat kali lipat dari posisi saat ini. Juga memperluas produk seiring dengan upaya OJK yang tengah menyusun penawaran berbasis surat utang dan sukuk yang akan ditawarkan melalui platform equity crowdfunding.
Selanjutnya: Berdayakan ekonomi perempuan, pelaku jasa keuangan buka akses permodalan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News