kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.139   61,00   0,38%
  • IDX 7.062   78,44   1,12%
  • KOMPAS100 1.056   15,43   1,48%
  • LQ45 829   12,28   1,50%
  • ISSI 215   2,22   1,05%
  • IDX30 422   6,37   1,53%
  • IDXHIDIV20 509   7,10   1,41%
  • IDX80 120   1,81   1,53%
  • IDXV30 125   0,67   0,54%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

Penurunan bunga acuan tak berdampak signifikan terhadap penyaluran kredit


Senin, 03 Agustus 2020 / 08:10 WIB
Penurunan bunga acuan tak berdampak signifikan terhadap penyaluran kredit


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

Penurunan suku bunga tentunya diharapkan berimbas pada peningkatan kredit. Namun, apakah kebijakan penurunan suku bunga ini langsung mengerek kredit?   Sebut saja, pada tahun 2016, jumlah penyaluran dana berupa kredit pada pihak ketiga maupun bank lain adalah 9,67%. 


Sementara itu di tahun 2017 mencapai 10%. Di tahun 2018, penyaluran kredit naik drastis menjadi 14,8%. Padahal pada tahun tersebut, tepatnya mulai bulan Juni 2018, suku bunga acuan naik perlahan hingga mencapai puncaknya pada bulan desember dengan 6%.

Seiring dengan berjalannya waktu, pemerintah akhirnya kembali menurunkan suku bunga di Juli 2019, namun penyaluran kredit bank konvensional di 2019 menurun yaitu 8,12%. 

Lantas bagaimana di masa pandemi Covid-19? Terhitung sejak Januari hingga April 2020, penyaluran dana kredit bank konvensional yang tertera di laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru mencapai 1,96%. Seperti diketahui, dalam rentang waktu Januari hingga April, Suku Bunga BI sudah dipangkas dua kali, yakni dari 5.00% menjadi 4,50% atau turun 50 basis poin. 

Dengan adanya pemangkasan suku bunga BI, tentu saja bunga keuntungan dari deposito menjadi berkurang. Jadi, meski jumlah simpanan berjangka tersebut dilaporkan naik, tren pertumbuhan justru berkurang. 

Lifepal mencatat, di sepanjang tahun 2016, persentase simpanan berjangka di bank konvensional tercatat 6,14% sementara itu di tahun 2017 mencapai 6,21%.  Meski demikian, pertumbuhan simpanan berjangka di tahun 2018 justru hanya 4,9%, dan di tahun 2019, hanya 2,9%.

Sekali lagi, pemotongan suku bunga BI memang bisa mendorong pertumbuhan kredit. Hanya saja dampak dari kebijakan ini tidak akan berdampak langsung. Terlebuh saat pandemi seperti sekarabg. 

Ketika sumber penghasilan hilang, maka besar kemungkinan bagi seseorang untuk mengurangi pengeluaran, menunda pembelian aset, dan menunda investasi.  Pengucuran kredit yang dilakukan oleh bank juga harus dengan hati-hati. Sebab, jika seorang nasabah tiba-tiba kehilangan penghasilannya, maka risiko kredit macet yang dialami bank cukup tinggi. Alih-alih mendorong perekonomian, hal ini justru bisa menciptakan masalah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×