kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran KPR akan semakin tertekan di triwulan II


Rabu, 03 Juni 2020 / 19:24 WIB
Penyaluran KPR akan semakin tertekan di triwulan II
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank CIMB Niaga Jakarta, Rabu (2/1). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai 12,45% sepanjang 2018. Angka ini lebih besar dibandingkan pencapaian tahun lalu yang hanya berkisar 8%.Pho KONTAN/Caro


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

"Pandemi ini sangat berdampak pada sektor properti. Mempertimbangkan hal ini pasti akan dilakukan penyesuaian target, tetapi harus tetap ada pertumbuhan positif pd tahun 2020. Tapi kami membatasi ekspansi pada debitur yang memiliki repayment capacity baik," jelas Donny Bima, General Manager Divisi Produk Manajemen BNI.

Penyaluran kredit kepemilikan hunian BNI di kuartal I tidak hanya ditopang oleh KPR subsidi saja, KPR komersial juga masih tetap mencatatkan pertumbuhan secara berimbang. Pada tiga bulan pertama tersebut, BNI berhasil menyalurkan 50% kuota FLPP yang didapat perseroan tahun ini.

Baca Juga: Meski berbunga 1,5%, bank tak bergegas tingkatkan GWM

Untuk segmen komersial, BNI tahun ini akan fokus menyasar ticket size di bawah Rp 500 juta. Perseroan akan mengoptimalkan layanan digital pengajuan aplikasi online melalui e-Form BNI Griya untuk mendorong penyaluran KPR tahun ini.

Pada kuartal I, hampir 15% total penyaluran KPR BNI merupakan kontribusi dari e-Form BNI Griya, atau meningkat dua kali lipat lebih dibandingkan tahun sebelumnya. Disamping itu, BNI juga mengoptimalkan cabang dan sentra kredit untuk menggarap potensi lebih dari seribu developer yang memiliki kerjasama perseroan.

Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi sentimen yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan kredit secara nasional. Namun, BTN merasa sedikit beruntung karena bisa mengandalkan KPR subsidi karena pemerintah kembali menyalurkan KPR skema Subsidi Selisih Bunga (SSB).

“Kita beruntung di 2020, meski KPR subsidi dikhawatirkan turun, hanya tersedia 150.000 untuk FLPP dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) tapi kita beruntung dengan adanya tambahan kuota SSB yang minggu ini dananya tersedia,” katanya.

Baca Juga: Potensi restrukturisasi kredit terimbas pandemi BRI capai 20% dari total kredit

Pemerintah akan mulai menyalurkan kembali KPR Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk mendorong pembiayaan kredit perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pahala memperkirakan skema SSB dapat digunakan untuk mendukung penyaluran 146.000 rumah kepada MBR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×