kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,02   -27,70   -2.87%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi restrukturisasi kredit terimbas pandemi BRI capai 20% dari total kredit


Rabu, 03 Juni 2020 / 17:10 WIB
Potensi restrukturisasi kredit terimbas pandemi BRI capai 20% dari total kredit
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan anjungan tunai mandiri Bank BRI Jakarta, Selasa (12/5). PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan layanan operasional jelang Lebaran Idul Fitri tahun ini. BRI menyediakan uang tunai Rp 37,2 triliun serta memastikan kesiapan ja


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo menaksir perseroan bakal merestrukturisasi 20% kredit dari portofolio hingga akhir tahun.

“Sampai akhir tahun, kami memperkirakan restrukturisasi mencapai 20% dari total kredit,” katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/5).

Baca Juga: BI beri bunga 1,5% buat penempatan GWM oleh perbankan

Sebagai bank terbesar di tanah air, nilai restrukturisasi BRI memang diprediksi akan jadi yang terbesar. Apalagi sejak awal pemerintah juga memberi perhatian khusus terhadap restrukturisasi kredit sektor UMKM yang merupakan bisnis utama perseroan.

Belum lama ini, Direktur Utama BRI juga menyebutkan nilai restrukturisasi kredit perseroan bisa mencapai Rp 337,76 triliun yang akan berasal dari 9,64 juta debitur.

Nilai tersebut akan berasal dari segmen UMKM Rp 336,15 triliun dari 9,63 juta debitur. Sedangkan sisanya akan berasal dari segmen konsumer senilai Rp 1,60 triliun dari 7.314 debitur. Sementara hingga April 2020, realisasi restrukturisasi telah mencapai Rp 101,23 triliun dari 1,41 juta debitur.

Sedangkan dari catatan OJK, empat bank pelat merah termasuk BRI juga bakal mendominasi restrukturisasi kredit terimbas pandemi. Mereka diproyeksikan bakal menanggung restrukturisasi Rp 809,24 triliun atau setara 60,46% potensi restrukturisasi Rp 1.338,27 triliun.

Baca Juga: Skema pinjaman likuiditas melalui bank jangkar sudah masuk babak final

Haru juga menambahkan perseroan telah memiliki mitigasi risiko yang solid dalam upaya restrukturisasi ini. Proses digitalisasi juga disebutnya sangat membantu.

“Kami punya perhitungan yang tepat untuk menentukan dampak pandemi terhadap nasabah BRI, dan kemudian memberikan skema pembayaran sesuai kapasitas mereka. Di sisi lain digitalisasi proses juga sangat membantu kecepatan proses restrukturisasi maupun pantauan terhadap nasabah kami,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×