kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penyaluran KPR FLPP semakin meningkat


Minggu, 18 April 2021 / 20:31 WIB
Penyaluran KPR FLPP semakin meningkat
ILUSTRASI. Total penyaluran FLPP hingga 16 April 2021 sudah mencapai Rp 3,89 triliun dengan jumlah 35.841 unit.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) terus meningkat meskipun masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19. 

Berdasarkan dana Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), total penyaluran FLPP hingga 16 April 2021 sudah mencapai  Rp 3,89 triliun dengan jumlah 35.841 unit. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, capaian tersebut meningkat. Per 14 April 2020, realisasi FLPP mencapai 31.833 unit atau senilai Rp 3,1 triliun.

PPDPP terus mendorong bank pelaksana untuk mempercepat penyaluran FLPP dan berharap semua target penyaluran FLPP tahun ini bisa direalisasasikan bank pada bulan Oktober. Tahun ini, anggaran FLPP mencapai Rp 19,1 triliun atau sebanyak 157.500 unit yang disalurkan oleh 30 bank pelaksana.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) salah satu bank pelaksana telah merealisasikan FLPP sekitar 300-400 unit sepanjang kuartal pertama. Menurut Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo, realisasi ini belum signifikan karena pengembang dan juga konsumen masih melakukan beragam persiapan di awal tahun. "Kami perkirakan ini baru akan signifikan di kuartal kedua, terutama di bulan Mei," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (16/4).

Baca Juga: Era Bunga Rendah Bank Sudah Dimulai

Tahun ini, Bank Mandiri mendapatkan kuota FLPP 3.000 unit untuk tahap awal, naik dari realisasi tahun lalu sebanyak 2.700 unit. Sebelumnya, Satyo mengatakan, Bank Mandiri menargetkan bisa merealisasikan kuota tersebut di paruh pertama tahun ini sehingga selanjutnya pihaknya bisa mengajukan penambahan kuota lagi.

Susatyo bilang, permintaan akan KPR subsidi di Bank Mandiri sangat tinggi. Dalam aplikasi Sikasep, jumlah calon pembeli rumah subsidi yang memilih bank ini mencapai 6.000. Itu sebabnya, Bank Mandiri sebetulnya mengajukan kuota FLPP sebanyak 10.000 unit tahun ini. 

Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyebutkan telah merealisasikan penyaluran KPR Subsidi lebih dari 31.000 hingga 15 April 2021. Namun, bank ini merinci berapa KPR FLPP dari jumlah tersebut. 

Baca Juga: Tutup bisnis di segmen ritel, ini penjelasan Citibank Indonesia

Seperti diketahui, BTN tidak melaksanakan penyaluran KPR subsidi dengan mekanisme FLPP, tetapi ada juga program lain seperti Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dengan bantuan uang muka hingga Rp 40 juta. Untuk FLPP, bank ini mendapatkan kuota sebanyak 81.000 unit atau senilai Rp 8,7 triliun tahun ini.

Direktur Consumer and Commercial Banking Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan permintaan pembiayaan perumahan di tahun 2021 mulai menunjukkan peningkatan sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah untuk mendongkrak ekonomi nasional. 

"Bank BTN juga terus berinovasi untuk mengoptimalkan penyaluran KPR Subsidi dengan memanfaatkan berbagai stimulus positif dari pemerintah tersebut. Sejak pandemi dimulai pada awal tahun 2020 hingga pertengahan April 2021, BTN telah memberikan KPR Subsidi baik skema konvensional maupun syariah untuk lebih dari 153 ribu unit rumah dengan nilai  Rp 21,5 triliun," kata dia.

Baca Juga: BTN sudah salurkan KPR subsidi untuk 31.000 unit rumah hingga medio April

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dipercaya untuk menyalurkan 17.500 unit FLPP dengan nilai Rp 2,5 triliun. Pada 30 Maret 2021, BNI melakukan akad massal KPR FLPP sebanyak 4.675 debitur, naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 2.046 debitur.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengatakan sejak tahun 2011 hingga 31 Desember 2020, BNI telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp 3,75 triliun untuk 38.293 unit rumah subsidi.

Sementara PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mendapatkan kuota FLPP sebanyak 14.100 unit atau senilai Rp 2 triliun tahun 2021. Bank ini telah melakukan akad massal pembiayaan FLPP pada 13 April sebanyak 1.500 unit. 

Direktur Retail Banking BSI Kokok Alun Akbar dalam keterangan resminya pada 13 April 2021 mengatakan, pembiayan FLPP bank ini sejak 2012 sampai Maret 2021 terus  tumbuh positif dengan kualitas terjaga sehingga outstanding  FLPP tercatat 42.357 unit atau senilai Rp 4,48 triliun.

Baca Juga: Pengajuan KPR di BCA meningkat pada kuartal I, salah satunya ditopang insentif PPN

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan percepatan penyaluran FLPP itu bisa dilakukan dengan berbagai pengembangan infrastruktur yang telah ada. PPDPP telah mengembangkan  Aplikasi SiPetruk (Sistem Pemantauan Konstruksi) yang berfungsi untuk memantau rumah yang dibangun oleh para pengembang perumahan sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan oleh pemerintah. 

SiPetruk merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh para pengembang perumahan untuk dapat memasukkan perumahannya ke dalam Aplikasi SiKumbang (Sistem Informasi Kumpulan Pengembang), yang selanjutnya secara otomatis perumahan tersebut dapat tersaji di Aplikasi SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan) untuk dapat dipilih oleh masyarakat.

"Melalui SiPetruk maka PPDPP dapat memastikan proses pengawasan dapat lebih akuntabel dan transparan. SiPetruk ditargetkan dapat menghasilkan output SLF (sertifikat laik fungsi) yang menjadi dokumen untuk menunjukkan bahwa bangunan ini sudah layak huni dan siap dipasarkan," kata Arief.

Baca Juga: Jones Lang LaSalle perkirakan sektor properti tahun ini bisa kembali bangkit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×