Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Seperti diketahui, BTN tidak melaksanakan penyaluran KPR subsidi dengan mekanisme FLPP, tetapi ada juga program lain seperti Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dengan bantuan uang muka hingga Rp 40 juta. Untuk FLPP, bank ini mendapatkan kuota sebanyak 81.000 unit atau senilai Rp 8,7 triliun tahun ini.
Direktur Consumer and Commercial Banking Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan permintaan pembiayaan perumahan di tahun 2021 mulai menunjukkan peningkatan sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah untuk mendongkrak ekonomi nasional.
"Bank BTN juga terus berinovasi untuk mengoptimalkan penyaluran KPR Subsidi dengan memanfaatkan berbagai stimulus positif dari pemerintah tersebut. Sejak pandemi dimulai pada awal tahun 2020 hingga pertengahan April 2021, BTN telah memberikan KPR Subsidi baik skema konvensional maupun syariah untuk lebih dari 153 ribu unit rumah dengan nilai Rp 21,5 triliun," kata dia.
Baca Juga: BTN sudah salurkan KPR subsidi untuk 31.000 unit rumah hingga medio April
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dipercaya untuk menyalurkan 17.500 unit FLPP dengan nilai Rp 2,5 triliun. Pada 30 Maret 2021, BNI melakukan akad massal KPR FLPP sebanyak 4.675 debitur, naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 2.046 debitur.
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengatakan sejak tahun 2011 hingga 31 Desember 2020, BNI telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp 3,75 triliun untuk 38.293 unit rumah subsidi.
Sementara PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mendapatkan kuota FLPP sebanyak 14.100 unit atau senilai Rp 2 triliun tahun 2021. Bank ini telah melakukan akad massal pembiayaan FLPP pada 13 April sebanyak 1.500 unit.
Direktur Retail Banking BSI Kokok Alun Akbar dalam keterangan resminya pada 13 April 2021 mengatakan, pembiayan FLPP bank ini sejak 2012 sampai Maret 2021 terus tumbuh positif dengan kualitas terjaga sehingga outstanding FLPP tercatat 42.357 unit atau senilai Rp 4,48 triliun.
Baca Juga: Pengajuan KPR di BCA meningkat pada kuartal I, salah satunya ditopang insentif PPN
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan percepatan penyaluran FLPP itu bisa dilakukan dengan berbagai pengembangan infrastruktur yang telah ada. PPDPP telah mengembangkan Aplikasi SiPetruk (Sistem Pemantauan Konstruksi) yang berfungsi untuk memantau rumah yang dibangun oleh para pengembang perumahan sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
SiPetruk merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh para pengembang perumahan untuk dapat memasukkan perumahannya ke dalam Aplikasi SiKumbang (Sistem Informasi Kumpulan Pengembang), yang selanjutnya secara otomatis perumahan tersebut dapat tersaji di Aplikasi SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan) untuk dapat dipilih oleh masyarakat.
"Melalui SiPetruk maka PPDPP dapat memastikan proses pengawasan dapat lebih akuntabel dan transparan. SiPetruk ditargetkan dapat menghasilkan output SLF (sertifikat laik fungsi) yang menjadi dokumen untuk menunjukkan bahwa bangunan ini sudah layak huni dan siap dipasarkan," kata Arief.
Baca Juga: Jones Lang LaSalle perkirakan sektor properti tahun ini bisa kembali bangkit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News