kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyaluran kredit BPD ikut terdampak PPKM


Rabu, 01 September 2021 / 19:23 WIB
Penyaluran kredit BPD ikut terdampak PPKM
ILUSTRASI. Bank Sulselbar -- Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi

Selain itu, penopang kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) terdiri dari kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit modal kerja (KMK) kontraktual. Penyaluran KUR per Juli 2021 mencapai Rp 470 miliar (plafond), dan outstanding KMK kontraktual per Juli 2021 mencapai Rp 294 miliar.

Hingga akhir tahun ini Bank Sumsel Babel menargetkan posisi NPL gross sebesar 3,82% dan NPL nett 1,29%. Bersamaan dengan itu, strategi Bank Sumsel Babel menjaga kualitas kreditnya adalah dengan memonitor dan melakukan deteksi dini terhadap debitur yang telah masuk kolektibilitas dua, guna memitigasi perpindahan ke kolektibilitas NPL.

Selanjutnya dengan menginventarisasikan kembali seluruh debitur yang berdasarkan penilaian bank masuk dalam kategori terdampak Covid-19, dan masih memiliki prospek usaha sehingga dapat diberikan restrukturisasi kredit.

Kemudian, restrukturisasi kredit dilakukan sejak dini dan secara proaktif dari pihak bank yakni dengan menyiapkan skema restrukturisasi yang tepat, baik dari sisi jangka waktu maupun besaran angsuran bagi masing-masing debitur. Bank Sumsel Babel juga melaksanakan pendekatan dan penagihan secara insentif kepada para debitur yang menunggak.

Terakhir, melakukan penjualan agunan, baik bawah tangan ataupun dilelang melalui KPKNL dan melaksanakan penyaluran kredit dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian serta memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Semester I-2021, pendapatan bersih Cashlez tumbuh 298,5%

Beralih ke informasi dari PT BPD Sumatera Utara, atau Bank Sumut, di mana realisasi kredit Bank Sumut per Juli 2021 sebesar Rp 24,4 triliun. Angka ini tumbuh 3,2% year to date (ytd) dibandingkan Desember 2020.

Target kredit Bank Sumut tahun ini tumbuh 4% atau Rp 24,5 triliun. Untuk NPL saat ini posisi Juli 2021 sebesar 3,8%. Sementara itu, outstanding restrukturisasi Bank Sumut per Juli 2021 mencapai Rp 1,9 triliun terhadap 7.236 debitur.

Kredit yang menopang yakni didominasi oleh kredit multi guna dan kredit program pemerintah seperti KUR dan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). “PPKM cukup berdampak bagi usaha debitur. Namun, Bank Sumut tetap terus melakukan upaya-upaya monitoring dan evaluasi terhadap kredit Bank Sumut,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Sumut, Syahdan Siregar kepada KONTAN, Selasa (31/8).

Syahdan bilang, strategi Bank Sumut untuk meningkatkan kualitas kredit di antaranya dengan terus mengembangkan ekspansi kredit ke daerah dan sektor yang masih potensial. Selain itu, Bank Sumut juga melakukan pendekatan kepada debitur eksisting untuk meningkatkan penyaluran kredit.

Sementara itu, PT BPD Banten atau Bank Banten mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif. Tercatat, per Juli 2021 bank berkode emiten BEKS ini mencatatkan disbursement sebesar Rp 818 miliar yang ditopang dari segmen kredit konsumer senilai Rp 810 miliar.

Baca Juga: Pefindo tetapkan peringkat idBBB untuk Jamkrida Jabar dengan prospek stabil

“Selama tahun 2020 terjadi penurunan portofolio kredit, akibat dilakukannya asset sales ke Bank BJB dan Bank Kalsel sekitar Rp 1,1 triliun disamping pelunasan karena jatuh tempo, dalam rangka upaya penyehatan Bank Banten,” ujar Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin kepada KONTAN, Rabu (1/9).

Untuk menjaga kualitas kredit, Bank Banten melakukan monitoring, pembinaan dan langkah proaktif untuk memastikan debitur mampu menjaga kelangsungan usaha serta kualitas pengelolaan keuangan.

Selain itu, Bank Banten lebih selektif dalam menyalurkan kredit baru dan menyesuaikan selera risiko dengan menerapkan tata kelola, manajemen risiko dan prudential banking. Manajemen menatap perbaikan proyeksi kualitas kredit dan menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di kisaran 3,73%.

Selanjutnya: Ada PPKM, BRI catat RIM ada di level 79,39% pada Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×