kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   -7.000   -0,46%
  • USD/IDR 15.730   -85,00   -0,54%
  • IDX 7.635   -60,03   -0,78%
  • KOMPAS100 1.181   -8,24   -0,69%
  • LQ45 935   -8,40   -0,89%
  • ISSI 231   -0,36   -0,16%
  • IDX30 482   -4,59   -0,94%
  • IDXHIDIV20 578   -4,42   -0,76%
  • IDX80 134   -0,87   -0,64%
  • IDXV30 141   -0,34   -0,24%
  • IDXQ30 160   -0,84   -0,52%

Penyaluran Kredit Fintech Lending ke Sektor Konsumtif Lebih Mendominasi


Senin, 28 Oktober 2024 / 19:45 WIB
Penyaluran Kredit Fintech Lending ke Sektor Konsumtif Lebih Mendominasi
ILUSTRASI. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending. pembiayaan fintech lending ke sektor konsumtif masih mendominasi secara keseluruhan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran fintech peer to peer (P2P) lending ke sektor produktif pada Agustus 2024 sebesar Rp 7,99 triliun. Porsinya menurun jadi 29,14% pada Agustus 2024. Artinya, pembiayaan fintech lending ke sektor konsumtif masih mendominasi secara keseluruhan.

Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda berpendapat sektor konsumtif lebih mendominasi kredit fintech karena adanya risiko yang lebih tinggi pada sektor produktif. Hal itu membuat fintech lending cenderung berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman.

"Sektor produktif mempunyai risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor konsumtif. Artinya, risiko peminjaman ke sektor badan usaha mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan peminjaman ke perseorangan," katanya kepada Kontan, Senin (28/10).

Baca Juga: Laporan Citi: 38% Fintech Bidik Hingga 10% Pangsa Pasar Pembayaran Lintas Negara

Nailul tak memungkiri kondisi ekonomi yang sedang tak baik-baik saja saat ini juga membuat risiko penyaluran ke sektor produktif meningkat. 

Untuk memperbaiki porsi penyaluran ke produktif, Nailul beranggapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa mendorong masuknya fintech P2P lending produktif ke industri melalui pembukaan moratorium. Meskipun demikian, dia menyebut OJK juga perlu memperhatikan credit scoring yang dilakukan oleh platform P2P lending. 

"Apakah sudah menerapkan credit scoring yang prudent atau belum? Kualitas credit scoring itu yang menentukan pinjaman produktif diminati atau tidak. Jika berkualitas, lender di sektor produktif akan meningkat dan mendorong borrower produktif juga masuk ke fintech P2P lending," ujar Nailul.

Selanjutnya: Menanti Langkah Prabowo Menutup Kebocoran Penerimaan dari Pengusaha Sawit Nakal

Menarik Dibaca: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Menkomdigi Dorong Digitalisasi Bersama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
FREE WEBINAR - Bongkar Strategi Viral Digital Marketing Terbaru 2025 FREE WEBINAR - The Psychology of Selling

[X]
×