kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bunga Pinjaman Konsumtif Fintech Lending Turun Pada Tahun Depan, Ini Kata AdaKami


Senin, 23 September 2024 / 21:03 WIB
Bunga Pinjaman Konsumtif Fintech Lending Turun Pada Tahun Depan, Ini Kata AdaKami
ILUSTRASI. Fintech lending dihadapkan lagi terhadap penurunan bunga konsumtif pada awal tahun depan menjadi 0,2%.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri fintech peer to peer (P2P) lending, terkhusus sektor konsumtif, akan dihadapkan lagi terhadap penurunan bunga pada awal tahun depan menjadi 0,2%. 

Mengenai hal itu, fintech peer to peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menyampaikan penurunan suku bunga nantinya dinilai akan memberikan dampak bagi perusahaan. 

Meskipun demikian, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss mengatakan menyebut pihaknya masih mengukur efek terkait penyesuaian bunga pinjaman yang akan berlaku tersebut.

Baca Juga: Cermat Pilih Nasabah, AdaKami Salurkan Pendanaan Mencapai Rp 10,07 Triliun

"Penurunan tingkat bunga akan mempengaruhi industri fintech lending secara keseluruhan. Kendati demikian, kami berharap kehadiran fintech lending di Indonesia bisa menjadi solusi kebutuhan kredit masyarakat saat ini dan ke depannya," ungkapnya kepada Kontan, Senin (23/9).

Sebagai platform fintech P2P lending, Jonathan menerangkan AdaKami fokus pada potensi pendanaan yang berkualitas demi menjaga pertumbuhan penyaluran pendanaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 

Menurut Jonathan, isu yang perlu menjadi perhatian bersama bukan terkait penurunan bunga, melainkan masih banyaknya pinjol ilegal yang beredar. Dengan demikian, menyebabkan masyarakat lebih rentan terjerat praktik fraud oleh pihak tidak bertanggung jawab. 

Baca Juga: Sejumlah Fintech Lending Terapkan Berbagai Upaya Antisipasi Aktivitas Judi Online

Oleh karena itu, Jonathan bilang perlu memperkuat upaya bersama, baik pemerintah, penyedia jasa keuangan, hingga peran aktif masyarakat, serta pihak terkait lainnya, untuk memerangi praktik fraud yang disebabkan pinjol ilegal. 

"AdaKami sendiri hingga saat ini terus aktif melakukan edukasi kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial," kata Jonathan. 

Sebagai informasi, AdaKami telah menyalurkan pendanaan mencapai Rp 10,07 triliun hingga 19 September 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×