kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran kredit minim, laba perbankan tahun 2019 anjlok


Kamis, 20 Februari 2020 / 19:09 WIB
Penyaluran kredit minim, laba perbankan tahun 2019 anjlok
ILUSTRASI. Paparan kinerja Bank Danamon 2019 di Menara Danamon, Jakarta, Rabu (19/2/2020)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Merosotnya laba bank elat merah ini disebabkan meningkatnya beban pencadangan guna mengimplementasikan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71. Tahun lalu perseroan telah membentuk pencadangan Rp 6,14 triliun atau meningkat 85,0% dibandingkan 2018 lalu. Dengan pencadangan yang tinggi, BTN optimistis tahun ini bisa meraih laba Rp 3 triliun.

Hal serupa juga terjadi pada PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) yang pertumbuhan labanya jatuh dalam) hingga 18,2%. Dari Rp 2,2 triliun pada 2018 menjadi Rp 1,8 triliun akhir tahun lalu. Pencadangan guna PSAK 71 juga jadi biang keladi laba Maybank merosot. Tahun lalu, secara total pencadangan persroan meningkat 35,9% menjadi Rp 1,8 triliun.

Baca Juga: Tahun 2019, Bank CIMB Niaga raih laba Rp 3,9 triliun

“Kami menjalankan strategi konservatif dalam pertumbuhan kredit secara selektif dan mengambil keputusan untuk menjalankan exit strategy terhadap beberapa kredit pada segmen korporasi dan komersial yang tidak sesuai dengan postur dan risk appetite bank,” tulis perseroan.  

Meski demikian, di kelas BUKU 3 masih ada yang berhasil raih cuan tinggi. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) misalnya meraih pertumbuhan 11,4% senilai Rp 2,9 triliun. Adapula PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang bakal diakuisisi Bangkok Bank mencatat laba Rp 1,5 triliun dengan pertumbuhan 66,5%.

Sementara bank cilik di kelas BUKU 2 meskipun secara industri tercatat stagnan beberapa telah mengakui adanya penurunan laba sepanjang tahun lalu. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) misalnya menactat penurunan 5,2%.

“Laba kami tahun lalu memang turun menjadi Rp 509 miliar dibandingkan 2018 Rp 537 miliar. Namun tahun ini kami optimistis bisa meraih laba Rp 637 atau tumbuh sekitar 22%,” kata Direktur Kepatuhan Bank Woori I Made Mudiastra kepada KONTAN.

Adapula Direktur Keuangan PT Bank Sahabat Sampoerna Hengky Suryaputra yang mengaku perseroan juga mengalami penurunan laba hingga 70,9% menjadi Rp 25 miliar pada akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×