Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan pada kuartal I-2025 diperkirakan masih akan ketat seperti capaian pada tiga bulan terakhir di 2024.
Berdasarkan Laporan Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia, secara triwulanan (qtq), penyaluran kredit baru pada triwulan I-2025 diprakirakan tetap kuat meski lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal ini terindikasi dari prakiraan penyaluran kredit baru triwulan I 2025 sebesar saldo bersih tertimbang (SBT) 82,3%, lebih rendah dibandingkan SBT 97,9% pada triwulan sebelumnya.
Baca Juga: Tumbuh 324 Ribu, BRI Miliki 1,06 juta Agen BRI Link di Seluruh Indonesia
Adapun prioritas utama dalam penyaluran kredit baru pada triwulan I-2025 masih sama dengan periode-periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja diikuti kredit investasi dan kredit konsumsi.
Pada kredit konsumsi, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/ Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) masih menjadi prioritas utama diikuti Kredit Multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Sementara berdasarkan sektor, prioritas utama penyaluran kredit baru pada triwulan I-2025 adalah Sektor Perdagangan Besar dan Eceran diikuti Sektor Industri Pengolahan serta Sektor Perantara Keuangan.
Baca Juga: BI Turunkan Suku Bunga, Begini Efeknya Terhadap Pendanaan Mandiri Utama Finance
Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan I 2025 juga diprakirakan sama ketat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan I 2025 yang bernilai positif sebesar 0,2.
Sebagai informasi, ILS menggunakan Saldo Bersih Tertimbang berdasarkan bobot kredit responden terhadap total kredit responden dan bobot jawaban Lebih Ketat (1), Sedikit Lebih Ketat (0,5), Tidak Berubah (0), Sedikit Lebih Longgar (-0,5), Lebih Longgar (-1).
Berdasarkan jenis kredit, standar penyaluran kredit yang diprakirakan lebih ketat terjadi pada jenis kredit investasi, sementara jenis kredit lainnya terindikasi tidak lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Berdasarkan aspek kebijakannya, penyaluran kredit yang diprakirakan lebih ketat antara lain plafon kredit, suku bunga kredit, dan premi kredit berisiko," tulis laporan tersebut, dikutip Rabu (22/1).
Baca Juga: Bunga Acuan Turun, Bank BNI Optimis Kredit Konsumer Tumbuh di Atas 13% YoY pada 2025
Walau demikian, hasil survei menunjukkan, pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun 2025 tetap optimis, dengan prakiraan pertumbuhan outstanding kredit yang kuat. Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi ekonomi dan moneter serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.
"Outstanding kredit hingga akhir tahun 2025 diperkirakan akan tumbuh sebesar 10,34% (yoy), stabil dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kredit pada tahun 2024 yang mencapai 10,39%," ungkap BI.
Selanjutnya: Investasi 2025: Emas atau Instrumen lain? Cek Dulu Kinerja Historisnya
Menarik Dibaca: Investasi 2025: Emas atau Instrumen lain? Cek Dulu Kinerja Historisnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News