kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran Kredit Segmen Usaha Mikro di BRI Naik 16% per Juli 2022


Minggu, 18 September 2022 / 12:56 WIB
Penyaluran Kredit Segmen Usaha Mikro di BRI Naik 16% per Juli 2022
ILUSTRASI. Hingga akhir Juli 2022, penyaluran kredit segmen mikro di BRI tumbuh 16%./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih optimistis penyaluran kredit ke segmen UMKM masih akan mengalir deras hingga akhir tahun meski ada kenaikan harga BBM yang akan mempengaruhi inflasi. 

Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, hasil simulasi dan riset dampak kenaikan BBM yang dilakukan BRI menyebutkan, dalam skenario terburuk terjadi inflasi yang tinggi, ternyata tidak akan mempengaruhi kredit bank. 

"Katakanlah inflasi yang tinggi dan pemerintah melakukan pengetatan-pengetatan. Pasti pemerintah mengkompensasi hal tersebut kepada masyarakat yang paling terdampak di bawah, melalui berbagai stimulus," ujar Aestika kepada Kontan.co.id pekan lalu. 

Baca Juga: Dana Terbatas, Pemerintah Pastikan Tidak Ada Penambahan Plafon KUR

Aestika menyebut BRI bisa menjadi eksekutor dari stimulus itu.  BRI yakin bahwa apabila BBM naik, maka pemerintah berupaya agar inflasi yang naik itu diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi.  

"Pertumbuhan ekonomi itu salah satunya harus didorong kalau BRI tetap menyalurkan kredit. Contohnya yakni kredit-kredit yang memang bunganya disubsidi oleh pemerintah dan penyebarannya diperbanyak lagi ke grassroot seperti KUR," jelasnya. 

Hingga akhir Juli 2022, penyaluran kredit BRI (bank only) tumbuh 9,39% secara tahunan. Ditopang sektor perdagangan, pertanian, dan rumah tangga. Khusus untuk kredit segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan pertumbuhan tertinggi di segmen mikro di kisaran 16% secara tahunan. 

Saat ini, BRI tetap optimistis mampu mencatat pertumbuhan kredit secara umum di kisaran 9% hingg 11% secara tahunan hingga akhir tahun 2022. BRI tidak merevisi pertumbuhan yang ditetapkan pada awal tahun. 

Guna mencapai itu, BRI menyiapkan strategi selective growth dengan berfokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi yang kuat. Serta eksposur minimum terhadap gejolah tersebut, seperti Pertanian, Industri bahan kimia, serta makanan dan minuman. 

Selain itu, BRI menerapkan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk penguatan pertumbuhan ekonomi domestik. 

Baca Juga: Ini Alasan BRI (BBRI) Optimistis Kredit Naik Lebih Tinggi di Tahun 2023

Lalu BRI melakukan maintenance quality dengan selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah. 

Serta menerapkan soft landing strategy dengan terus membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×