CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Penyaluran KUR BNI lampaui target pemerintah


Selasa, 04 Januari 2011 / 13:10 WIB
Penyaluran KUR BNI lampaui target pemerintah


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melampaui target. Hingga akhir 2010 lalu, bank plat merah ini sudah menyalurkan KUR sebesar Rp 1,63 triliun atau lebih besar dari target pemerintah sebesar Rp 1,6 triliun.

General Manager Usaha Kecil BNI Slamet Djumantoro mengatakan, keberhasilan penyaluran KUR ini berkat strategi linkage untuk koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Total KUR yang disalurkan itu untuk 1.558 debitur.

Bila dihitung selama 2007 hingga 2010, BNI sudah menyalurkan KUR sebanyak Rp 3,158 triliun. Kredit ini dikucurkan kepada 27.824 debitur.

Slamet mengatakan, sebanyak 2.655 debitur dengan nilai kredit sebesar Rp 435,5 miliar telah naik kelas. Mereka telah mendapat fasilitas kredit BNI Wirausaha. Untuk tahun 2011 ini, BNI akan terus melakukan penyaluran kredit kepada masyarakat terutama untuk usaha kecil dan menengah, serta menjadi bagian dalam pengembangan perekonomian daerah. Dalam penyaluran kredit usaha kecil dan menengah, bank dengan lambang 46 ini telah memiliki 51 Sentra Kredit Kecil (SKC), 106 Unit Kredit Kecil (UKC) dan 20 Sentra Kredit Menengah (SKM)

Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan penyaluran kredit usaha rakyat BNI masih rendah, berdasarkan data Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per 23 Desember 2010, terealisasi hanya 65,7% atau sekitar Rp 1,052 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×