Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - MANADO. Ikhtiar pemerintah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak 2018 mulai berdampak. Tak hanya mampu menggeliatkan usaha kecil dan menengah, dengan bunga rendah tingkat kredit macet alias non-performing loan (NPL) program KUR juga mini.
"Sepanjang 2018, sangat kecil sekali NPL, hanya 0,11%. Ini jauh di bawah rata-rata nasional," kata Deputi Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir saat acara Rembuk Nasional, Sabtu (28/10), di Manado.
Sejak Januari 2018, Kemenko menurunkan suku bunga KUR menjadi 7%, di mana sebelumnya adalah 9%. Penurunan suku bunga memang disambut baik dengan masyarakat.
Dari catatan Kemenko, sepanjang 2018 hingga September, telah digelontorkan dana senilai Rp 100,10 triliun dengan menggaet 3,8 juta debitur baru. Capain tersebut telah mencapai 81% dari target penyaluran pada 2018 yaitu senilaiRp 123,63 triliun
"Dari jumlah tersebut, penyaluran KUR cukup merata di seluruh kategori KUR, meliputi KUR Mikro (63,6%), KUR Kecil (36%), dan KUR TKI (0,4%)," papar Iskandar.
Sementara secara sebaran Pulau Jawa memangasih mendominasi penyaluran KUR yaitu mencapai 54,9%, diikuti Sumatera 19,3%, Sulawesi 11%, Bali dan Nusa Tenggara 6,9%, Kalimantan 6%, Maluku dan Papua 1,9%.
Hasan Ladin, Nelayan di Bitung, Sulawesi Utara merasakan salah satu manfaat dari KUR. Ia yang merupakan nasabah PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI) memanfaatkan KUR untuk membeli kapal baru guna melaut.
"Ada dua kapal sekarang, yang satu saya memperkerjakan orang. Kalau soal cicilan tak berat, cukup ringan," kata Hasan dalam kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News