kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Per April 2019, Bank Mandiri ikut serta dalam kredit sindikasi senilai Rp 47 triliun


Kamis, 16 Mei 2019 / 11:06 WIB
Per April 2019, Bank Mandiri ikut serta dalam kredit sindikasi senilai Rp 47 triliun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan gencar menyalurkan kredit lewat skema sindikasi. Bank BUMN ini ingin fokus mendorong kredit korporasi lewat skema itu.

Sepanjang Januari-April 2019, Bank Mandiri ikut membiayai sekitar 10 proyek sindikasi bersama-sama dengan lembaga keuangan lainnya. Total proyek sindikasi yang telah diteken mencapai Rp 47 triliun. Dari jumlah itu, Bank Mandiri menggelontorkan kredit sebesar Rp 17 triliun.

"Dari keseluruhan proyek sindikasi tersebut, mayoritasnya Bank Mandiri bertindak sebagai Mandatory Leader Arranger Bookrunner (MLAB) dengan porsi kredit mayoritas," ungkap VP Corporate Solution Group Bank Mandiri Budi Purwanto pada Kontan.co.id baru-baru ini.

Yang teranyar, Bank Mandiri ikut dalam pemberian kredit sindikasi ke PLN Rp 16,7 triliun yang akan digunakan untuk membangun gardu dan transmisi dalam rangka mendukung mega proyek 35.000 MW

Kredit sindikasi tersebut berasal dari perbankan dengan skema konvensional senilai Rp 13,25 triliun dan skema syariah senilai Rp 3,5 triliun dengan jangka waktu 10 tahun. 

Bank Mandiri ikut membiayai skema konvensional dengan partisipasi sekitar 30%. Bank Mandiri juga sekaligus bertindak sebagai mandated lead arranger dalam proyek sindikasi tersebut.

Saat ini, Bank Mandiri tengah membidik sejumlah proyek sindikasi. Pipeline Bank Mandiri tahun ini terdiri dari berbagai macam sektor dimana fokus utama masih dalam proyek infrastruktur untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur nasional diantaranya pembangunan jalan tol dan pembangkit listrik.

Bank Mandiri melihat potensi sindikasi di pasar Indonesia masih besar. Budi bilang, itu terlihat dari banyaknya proyek sindikasi yang di launching baik di pasar Indonesia maupun pasar asing untuk korporasi Indonesia. Minat dari lembaga-lembaga keuangan baik dari Indonesia maupun asing cukup besar ke korporasi Indonesia.

Selain itu, saat ini sedang dilaksanakan percepatan untuk proyek strategis nasional. Dana yang dibutuhkan untuk proyek tersebut relatif besar sehingga Bank Mandiri bersama lembaga keuangan lainnya bekerjasama untuk membiayai proyek tersebut melalui sindikasi.

"Strategi kami dalam sindikasi adalah menjaga BMPK di Bank Mandiri dan bank lainnya serta dalam waktu bersamaan membentuk kerjasama dengan institusi lainnya serta membangun pasar sindikasi Indonesia," jelas Budi.

Adapun sektor yang masih prospektif untuk sindikasi saat ini menurut Budi ada di sektor infrastruktur seperti jalan tol, pembangkit listrik dan sektor lainnya seperti pertambangan, minyak dan gas, dan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×