Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatat pembiayaan baru syariah hingga Februari 2024 berkontribusi 22% terhadap total pembiayaan baru perusahaan.
Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan mengatakan Adira Finance membukukan pertumbuhan pembiayaan baru syariah sebesar 8% Year on Year (YoY) menjadi Rp 1,5 triliun hingga Februari 2024.
"Adapun kontribusi pembiayaan baru syariah tercatat sebesar 22% dari total pembiayaan perusahaan," ucapnya kepada Kontan, Senin (1/4).
Niko menerangkan pembiayaan baru perusahaan tercatat sebesar Rp 7 triliun hingga Februari 2024. Dia mengatakan segmen mobil menjadi penyumbang terbesar pembiayaan baru hingga Februari 2024 sebesar 42%.
Baca Juga: Adira Finance Menargetkan Pembiayaan Baru Tumbuh Hingga 12% di 2024
Sementara itu, Niko menyebut Adira Finance akan terus melanjutkan kegiatan pemasaran yang agresif, ekspansi dari kanal-kanal penjualan di komunitas syariah, kampanye edukasi masyarakat, dan produk-produk seperti Adira Multi Dana Syariah (Amanah).
Niko mengatakan Adira Finance juga telah menerapkan beberapa strategi untuk dapat modorong pembiayaan baru syariah perusahaan, termasuk untuk mendorong pembiayaan haji dan umrah pada tahun ini. Salah satunya dengan mengembangkan pasar syariah melalui pengembangan komunitas syairah.
Selain itu, dia menyebut pihaknya akan melengkapi dan memaksimalkan penjualan produk syariah, khususnya non-auto. Ditambah meningkatkan retensi konsumen syariah dengan perbaikan proses dan layanan konsumen.
Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Multifinance Siap Tebar Dividen
"Meningkatkan penjualan melalui digitalisasi proses pemasaran dan melakukan efisiensi pada biaya operasional dalam rangka meningkatkan daya saing perusahaan," kata Niko.
Secara keseluruhan, Niko menyampaikan perusahaan menargetkan total pembiayaan baru dapat tumbuh sekitar 10%-12% pada 2024. Salah satunya dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat sekitar 5% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News