Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Test Test
JAKARTA. Persaingan di bisnis asuransi properti boleh jadi ketat. Tetapi, bukan berarti bisnis tersebut tidak lagi menguntungkan. Ambil contoh Asuransi Wahana Tata yang hingga Mei 2010 berhasil meraup premi sebesar Rp 350 miliar.
Presiden Direktur Wahana Tata Christian Wanandi mengatakan, kontribusi asuransi properti terhadap pendapatan premi perusahaan cukup besar. Saat ini jumlahnya mencapai 35% dari total premi, alias sama besar dengan kontribusi premi asuransi kendaraan bermotor.
Di tengah persaingan yang kian memanas, Christian tidak mau asal memilih nasabah. “Kami akan lebih ketat memilih nasabah,” jelasnya, Senin (14/6). Selama ini, asuransi properti Wahana Tata lebih banyak digunakan untuk bangunan pabrik. “Penetrasi paling besar masih di wilayah Jakarta,” ujarnya.
Ia bilang, produk asuransi properti tetap menjadi andalan Asuransi Wahana Tata, karena preminya yang lumayan besar. Meski begitu, perolehan premi Wahana hingga Mei ini masih jauh dari target sebesar Rp 900 miliar. “Memang belum maksimal, tapi kami tetap optimistis bisa mencapai target itu,” ujarnya.
Untuk mendongkrak perolehan premi, Wahana Tata akan memaksimalkan kinerja cabang-cabang miliknya. “Saat ini, kami memiliki sekitar 50 kantor," ujarnya.
Wahana juga akan fokus menggarap bisnisnya yang lain. Selain asuransi properti, Wahana Tata memiliki produk asuransi kendaraan bermotor, asuransi marine cargo, personal accident, dan lain-lain. Ke depan, Wahana Tata akan mengembangkan asuransi marine cargo yang prospeknya cukup cerah.
Tahun lalu, Wahana Tata hanya berhasil meraup premi sebesar Rp 760 miliar dari target Rp 800 miliar. Krisis keuangan dan terjadinya sejumlah bencana alam membuat klaim ke perusahaan ini meningkat, sehingga target Wahana meleset.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News