Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menggelar acara annual bankers gathering guna mendukung rencana pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4% serta meningkatkan invetasi baik swasta maupun BUMN.
Dalam tema prioritas dan kebijakan strategis untuk mendukung momentum industri perbankan dalam pertumbuhan kredit ini, sejumlah kalangan perbankan dan pemerintah serta regulator hadir dalam acara tersebut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan industri perbankan memiliki peran penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan.
“Forum dialog seperti ini tentu menjadi penting untuk mendiskusikan apa saja arahan kebijakan pemerintah dan regulator, sekaligus mendengarkan masukan dari pelaku industri. Dengan koordinasi ini masing masing pihak dapatmemberikan kontribusi yang optimal dalam meningkatkan pertumbuhan,” ujar Sri Mulyani dalam paparanya di Ritz Carlton Hotel Pacific Place, Jakarta, Selasa (15/5).
Sri Mulyani menambahkan, pemerintah dan regulator telah berupaya keras menjaga momentum pertumbuhan. Antara lain dengan menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi yang stabil di level rendah, menciptakan berbagai kebijakan yang dapat meningkatkan investasi, pendalaman industri hingga penciptaan lapangan kerja baru. “Semua upaya ini tidak akan lengkap jika dunia usaha, termasuk perbankan dan industri keuangan, tidak memainkan perannya secara optimal,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan berbagai indikator ekonomi Indonesia semakin membaik. Ekonomi tidak hanya tumbuh secara berkualitas, juga semakin merata. Begitu juga inflasi yang selalu terjaga di level rendah, defisit transaksi berjalan yang mulai menurun dan nilai tukar yang relatif stabil selama beberapa kurun waktu terakhir.
“Tahun sebelumnya target inflasi 4% plus minus 1, sekarang targetnya 3,5% plus 1. Ini salah satu contoh bahwa indikator ekonomi kita secara gradual semakin membaik,” katanya.
Agus menambahkan, pemerintah memiliki visi dan kerangka kebijakan ekonomi yang jelas serta diimplementasikan secara konsisten. Hal ini meningkatkan kepercayaan investor dan para pelaku pasar terhadap masa depan perekonomian negeri ini.
“Program reformasi struktural yang dijalankan pemerintah bahkan mendapatkan apresiasi yang positif dari dunia. Ini menjadi bukti kita memiliki kebijakan yang benar dan dijalankan secara konsisten sehingga ekonomi dapat tumbuh secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memaparkan kondisi perbankan saat ini sangat baik yang ditandai dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terus menurun.
”Kami berharap pelaku sektor jasa keuangan dapat meningkatkan perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkesinambungan. Antara lain dengan meningkatkan fungsi intermediasi dan pendalaman sumber pendanaan sebagai diversifikasi produk,” katanya.
Wimboh menambahkan OJK berupaya mendukung target pemerintah dengan menjaga sistem keuangan dan terus menstimulus momentum pertumbuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News