Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Lalu mengoptimalisasi peran Agen BRILink melalui peningkatan transaksi maupun referal simpanan, serta mengembangkan platform pembayaran digital di berbagai ekosistem (BRISmart, BRIMola, BRIStore, BRI API) untuk menangkap potensi likuiditas baru.
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga akan mengoptimalkan penghimpunan dana murah tahun depan untuk mengejar target DPK. "CIMB Niaga akan mematok pertumbuhan DPK 7,1% YoY dimana dana murah sebesar 8,1%." ujar Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P.Djajanegara baru-baru ini.
Sementara Penghimpunan DPK perbankan tahun ini kian melambat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2019, DPK bank tercatat Rp 5.704,1 triliun atau hanya tumbuh 5,95% YoY, melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 7,1%. Tren perlambatan DPK yang masih berlanjut ini seiring dengan tren perlambatan suku bunga acuan.
Baca Juga: BI: Pertumbuhan dana pihak ketiga melambat pada bulan Oktober 2019
Selain itu, perlambatan penghimpunan DPK juga terkonfirmasi dari survei perbankan yang memperkirakan adanya perlambatan penghimpunan DPK pada kuartal IV-2019.
Perlambatan DPK pada bulan tersebut terjadi di seluruh jenis DPK dan juga golongan nasabah. Bila dilihat berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK tampak melambat di masing-masing jenis simpanan.
Penghimpunan giro tercatat sebesar Rp 1.289,6 triliun atau tumbuh 3,9%, lebih rendah dari September 2019 yang tumbuh 7,4%. Tabungan hanya tumbuh 6,2% atau melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,6%. Simpanan berjangka hanya tumbuh 6,6% melambat dari 7,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News