kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan akan genjot dana murah pada tahun 2020


Minggu, 01 Desember 2019 / 22:30 WIB
Perbankan akan genjot dana murah pada tahun 2020


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank besar telah menetapkan target bisnisnya untuk tahun 2020. Mayoritas bank masih optimistis dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan memasang target pertumbuhan dua digit.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya menargetkan DPK tumbuh 12%-14%, lebih tinggi dari target tahun ini yakni 8%-10%. Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan 10%-11% sama dengan tahun 2019.

Baca Juga: Tahun depan, perbankan syariah targetkan pembiayaan dan DPK tumbuh dua digit

Adapun PT Bank Mandiri Tbk mematok target single digit 8%-9%, PT Bank Panin Tbk membidik pertumbuhan 9%-11%, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk menargetkan pertumbuhan 7,1%.

Dalam menghimpun dana masyarakat tahun depan, perbankan akan fokus menjaring dana-dana murah agar menekan biaya dana. Adapun untuk tahun ini, bank pelat merah ini menargetkan porsi CAS sebesar 61%.

Baca Juga: Berkontribusi melalui Kolaborasi dan Inovasi

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI menjelaskan, pertumbuhan simpanan BRI secara konsisten selalu berada di atas industri. Per September 2019, tercatat tumbuh 10,1%YoY, lebih tinggi dari industri 7,1%. Adapun porsi dana murahnya mampu tumbuh 12,7%.

Untuk mendorong pencapaian DPK tahun depan, BRI akan fokus dengan menawarkan produk eksisting. "Untuk produk, strategi BRI adalah fokus pada existing product seperti Simpedes dan Britama, serta maksimalisasi transaksi perbankan nasabah BRI melalui produk Giro BRI," kata Haru pada Kontan, Minggu (1/12).

Selain itu, lanjutnya, BRI akan mendorong pertumbuhan CASA melalui optimalisasi jaringan kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Dua investor ini berminat mengakuisisi Bank Permata (BNLI), berikut profilnya

Lalu mengoptimalisasi peran Agen BRILink melalui peningkatan transaksi maupun referal simpanan, serta mengembangkan platform pembayaran digital di berbagai ekosistem (BRISmart, BRIMola, BRIStore, BRI API) untuk menangkap potensi likuiditas baru.

PT Bank CIMB Niaga Tbk juga akan mengoptimalkan penghimpunan dana murah tahun depan untuk mengejar target DPK. "CIMB Niaga akan mematok pertumbuhan DPK 7,1% YoY dimana dana murah sebesar 8,1%." ujar Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P.Djajanegara baru-baru ini.

Sementara Penghimpunan DPK perbankan tahun ini kian melambat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2019, DPK bank tercatat Rp 5.704,1 triliun atau hanya tumbuh 5,95% YoY, melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 7,1%. Tren perlambatan DPK yang masih berlanjut ini seiring dengan tren perlambatan suku bunga acuan.

Baca Juga: BI: Pertumbuhan dana pihak ketiga melambat pada bulan Oktober 2019

Selain itu, perlambatan penghimpunan DPK juga terkonfirmasi dari survei perbankan yang memperkirakan adanya perlambatan penghimpunan DPK pada kuartal IV-2019.

Perlambatan DPK pada bulan tersebut terjadi di seluruh jenis DPK dan juga golongan nasabah. Bila dilihat berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK tampak melambat di masing-masing jenis simpanan.

Penghimpunan giro tercatat sebesar Rp 1.289,6 triliun atau tumbuh 3,9%, lebih rendah dari September 2019 yang tumbuh 7,4%. Tabungan hanya tumbuh 6,2% atau melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,6%. Simpanan berjangka hanya tumbuh 6,6% melambat dari 7,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×