Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perbankan Indonesia tetap akan memarkirkan sebagian dana valuta asing (valas) mereka di luar negeri dalam bentuk rekening nostro. Padahal, Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan term deposit (TD) valas bertenor khusus satu malam (overnight) hingga 12 bulan.
Sebelumnya, jangka waktu TD valas ini bertenor 7 hari, 14 hari, dan 30 hari. Namun, perbankan beralasan tetap menyimpan duit di rekening koresponden luar negeri untuk kepentingan nasabahnya yang memiliki kegiatan ekspor-impor.
Royke Tumilaar, Managing Director Tresury, Financial Institution and Special Asset Management Bank Mandiri menyampaikan, rencana penerbitan TD valas tenor pendek untuk mendukung pengaturan likuiditas valas perbankan. "Namun saldo pada rekening nostro harus terisi untuk kegiatan operasional, kalau di BI tidak bisa melakukan transfer melalui letter of credit (L/C)," ucapnya, kepada KONTAN, Minggu (25/8).
Royke bilang, Bank Mandiri akan menempatkan kelebihan likuiditas valas pada TD valas overnight. Misalnya, ketika ada nasabah yang batal bertransaksi maka kelebihan dana itu ditempatkan di TD.
Sedangkan Branko Windoe, Head of Treasury BCA menyampaikan, akan berpartisipasi menempatkan dana valas pada TD valas yang yang bertenor lebih pendek.
"Rekening nostro tetap harus ada dan diisi untuk keperluan transaksi nasabah yang mengirimkan produk mereka antar negara," kata Branko kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Namun, dia enggan menyebut porsi simpanan valas BCA di dalam negeri dan luar negeri.
Baik Royke dan Branko menilai TD valas menambah keragaman instrumen valas yang selama ini dianggap kurang variatif di dalam negeri. Tak hanya menarik bank menyimpan valas di dalam negeri, instrumen itu bisa meningkatkan keragaman penempatan devisa pada bank umum.
Direktur Keuangan Bank Bukopin Tri Joko juga menilai perbankan akan membutuhkan rekening nostro untuk melayani nasabah yang melakukan ekspor dan impor. Ia mengaku, nilai penempatan dana valas di luar negeri sedikit karena mayoritas kredit mengalir pada pinjaman berdenominasi rupiah. "Kami harapkan rate dan produktivitas TD valas aktif agar menarik perbankan menyimpan dana di BI," ucapnya.
Deputi Gubernur BI, Hendar menyampaikan, relaksasi kebijakan TD valas ini bertujuan meningkatkan keragaman tenor penempatan devisa oleh bank umum di BI. Dia menambahkan, perbankan juga membutuhkan wadah simpanan berjangka pendek. "Kalau perbankan umum biasa menempatkan valas di nostro atau rekening bank umum luar negeri, kini bisa ditempatkan di BI," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News