kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan berjibaku penuhi ketentuan OJK


Rabu, 22 April 2020 / 21:47 WIB
Perbankan berjibaku penuhi ketentuan OJK
ILUSTRASI. Bank Maspion Tbk: Bank Maspion Tbk


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Menghadapi sejumlah ketentuan tersebut, sejumlah aksi bank cilik juga mulai mengemuka. 

Pemilik PT Bank Maspion Tbk (BMAS) Alim Markus misalnya bakal melego 30,01 sahamnya kepada Kasikorn Vision Company Ltd, entitas anak KasikornBank PCL yang mengempit 9,99% saham Bank Maspion.

Baca Juga: Taipan ramai-ramai angkat kaki dari bank cilik, siapa saja mereka?

Presiden Direktur Bank Maspion Herman Halim pernah bercerita kepada Kontan.co.id sejak isu soal kewajiban modal inti anyar ini muncul akhir tahun lalu, pihaknya memang sudah menyiapkan aksi korporasi terkait.

“Di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil kewajiban modal inti Rp 3 triliun pada 2022 sangat berat buat BUKU 1, dan BUKU 2. Seharunys bisa diberi waktu hingga enam tahun,” katanya kepada Kontan.co.id.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai aksi Alim Markus melego kepemilikannya di Bank Maspion memang dapat membantu kondisi permodalan perseroan. Di sisi lain, Bos Maspion tersebut juga bisa lebih fokus di bisnis peralatan rumah tangganya.

“Tidak mudah untuk membesarkan bank di tengah ketentuan OJK. Kalau ada investor masuk, ini bisa jadi kesempatan Bank Maspion untuk tumbuh,” ungkapnya.

Sementara Direktur Keuangan PT Bank Sahabat Sampoerna Hengky Suryaputra mengaku pemegang saham perseroan berkomitmen penuh untuk menambah modal sesuai ketentuan. Ini terbukti sejak 2012, Bank Sampoerna telah menerima modal dari PSP hingga Rp 1,2 triliun.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Kepatuhan PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) Tjit Siat Fun. Apalagi setelah kedatangan Jerry Ng melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia dan Patrick Waluyo via Wealth Track Technology limited.

Baca Juga: Restrukturisasi kredit perbankan dampak wabah corona telah capai Rp 56,5 triliun

Setelah masuk ke Bank Artos pada akhir tahun lalu, etamorfosis dan Wealth Track juga langsung mengeksekusi haknya dalam aksi penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue. Pasca aksi perseroan kini telah bertengger sebagai BUKU 2 dengan modal inti Rp 1,62 triliun, jauh meningkat dibandingkan Desember 2019 senilai Rp 662,112 miliar.

Rights issue sudah rampung kini kami sudah jadi BUKU 2. Pemegang saham kami juga berkeyakinan bisnis perbankan masih punya ruang untuk tumbuh, dan menilai peluang yang baik saat ini ada di segmen ritel dan digital,” jelas Tjit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×