kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan bisa manfaatkan capital inflow untuk genjot kredit valas


Jumat, 05 November 2010 / 09:05 WIB
Perbankan bisa manfaatkan capital inflow untuk genjot kredit valas
ILUSTRASI. Perumahan Citra Garden dari kelompok PT Ciputra Development


Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kalangan perbankan Indonesia menyambut gembira kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve yang mengucurkan dana segar sebesar US$ 600 miliar ke pasar. Diperkirakan, sebagian dana segar itu akan mengalir ke pasar keuangan Indonesia dan bisa dimanfaatkan perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit valas mereka.

Wakil Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai, salah satu manfaat terbesar dari aliran modal asing (capital inflow) adalah likuiditas. "Likuiditas perbankan bisa sangat berlimpah," kata Jahja kepada KONTAN, (4/11).

Aliran modal asing itu akan masuk ke pasar modal dan instrumen surat berharga. Termasuk, obligasi atau surat utang yang diterbitkan oleh perbankan serta saham baru (rights issue) perbankan. "Namun, jika bisa bertahan lama, capital inflow ini akan menjadi dana investasi yang bermuara di perbankan di Indonesia. Maka, aset perbankan akan meningkat dan ruang bank untuk memberikan pinjaman juga jadi besar," jelas Jahja.

Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga berpendapat, capital inflow bisa menambah likuiditas valas perbankan. "Makanya, pasar valas saat ini kelebihan suplai sehingga nilai tukar rupiah menguat," ujar Perry.

Ia menambahkan, perbankan dapat memanfaatkan likuiditas tersebut untuk meningkatkan penyaluran kredit valas mereka. "Meskipun, kredit valas ini juga tergantung demand dari perusahaan," ujarnya.

Ketua Persatuan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menambahkan, aliran modal asing bermanfaat jika perbankan menyalurkannya ke sektor riil. "Jika ruang perbankan untuk mengucurkan kredit semakin besar, tentu dampak ke sektor riil juga makin positif," tegas Sigit.

Nah, agar kredit valas mengucur deras, perbankan perlu mempertimbangkan bunga kredit yang kompetitif. Selain itu, persyaratan untuk mengajukan kredit juga dipermudah, tanpa harus meninggalkan prinsip kehati-hatian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×