Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi perbankan dan pengembang tidak bisa dipisahkan dalam mengerakkan perekonomian nasional. Pertumbuhan kredit kepemilkan rumah (KPR) perbankan pasti akan selalu sejalan dengan pertumbuhan bisnis properti.
Per November 2023, KPR nasional tercatat tumbuh sebesar 12% secara tahunan (year on yera/yoy) menjadi Rp 708,6 triliun, menurut data Bank Indonesia (BI). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi salah satu bank yang mencatat performa bagus bisnis KPR tahun lalu. Per September 2023, KPR BCA mencapai Rp 117,9 tiliun atau tumbuh 11,5% yoy.
Ade Lukito Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk menyatakan, pertumbuhan kinerja bisnis KPR BCA didorong oleh sinergi sinergi dengan pengembang terkait produk properti yang mereka kembangkan.
Ia melihat produk yang ditawarkan pengembang pasca pandemi Covid-19 kian beragam dan inovatif dan tentunya yang memberikan keuntungan bagi konsumen. “Perbankan dan pengembang saat pandemi bersinergi menggerakkan pasar. Salah satunya memberikan tenor kredit hingga 25 tahun dan ternyata saat ini banyak konsumen dibawah umur 30 tahun yang memanfaatkannya,” jelas Ade Lukito dalam Elevee Media Talk-Alam Sutera, belum lama ini.
Baca Juga: Perbankan Optimistis Penyaluran KPR FLPP Capai Target Meski Harga Rumah Subsidi Naik
Sementara itu, Alvin Andronicus Chief Marketing Officer Elevee Condominum menegaskan, bergeraknya perekonomian yang dilakukan oleh pengembang biasanya karena adanya pembangunan infrastruktur. Seperti Alam Sutera dengan adanya pintu tol langsung ke dalam kawasannya pada 2009 membuat kawasan seluas 800 hektar ini kian berkembang.
Alam Sutera dikembangkan sejak tahun 1994 dan kini sudah berkembang menjadi kawasan superblok yang besar dengan beragam properti. Sehingga, Alam Sutera kini bukan hanya sekedar pengembang yang membangun properti, tapi juga membangun kehidupan di dalamnya.
Selain itu, kata dia, pengembangan sebuah properti akan memiliki sifat multiplier effect atau efek berganda yang cukup besar terhadap kegiatan industri lainnya. Selain itu juga menciptakan lapangan pekerjaan hingga pendapatan baru dan pajak daerah hingga memberikan peningkatan nilai properti disekitarnya.
Alvin menambahkan, Alam Sutera telah menjadi new territory yang menjanjikan karena konsep properti yang kita tawarkan adalah township development. “Dengan perencanaan yang matang dan konsep yang kuat, sebuah proyek township akan memiliki nilai yang memberikan rasa nyaman untuk hunian, dan juga sebagai kawasan bisnis. Dan untuk mewujudkan produk properti yang ada seperti hunian, maka diperlukan perbankan dalam pembiayaannya kepada masyarakat,” jelas Alvin.
Ade Lukito mengakui, Jabodetabek adalah penyumbang terbesar dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kawasan Tangerang Raya adalah area penyumbang tebesarnya. Beberapa faktor seperti infrastruktur yang memadai di kawasan Tangerang Raya, menjadi salah satu sebab masyarakat mencari hunian di kawasan ini.
Baca Juga: Penyaluran KPR CIMB Niaga Syariah Tumbuh Positif, Ini Pendorongnya
Faktor lain, adalah konsep produk dan juga reputasi developer jadi acuan masyarakat dalam memilih properti atau huniannya. Di Tangerang dan Serpong banyak properti yang dikembangkan developer besar, seperti Alam Sutera, pasca adanya pintu tol langsung pada 2009, kawasan ini kian diminati dan hingga kini Alam sutera berkembang pesat dengan adanya beragam properti untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Untuk itu, Alvin mengatakan Alam Sutera selalu mengembangkan produk yang berkarakter dan berbeda. Ia mencontohkan, Elevee adalah hunian vertikal dengan konsep kondominium yang memiliki dimensi unit lebih luas dibanding produk hunian vertikal disekitarnya.
Elevee berada di dalam area pengembangan proyek Eskala seluas 19 ha dimana di dalamnya ada fasilitas hutan kota seluas 4 hektar. Dan dikawasan ini akan di isi beragam fasilitas dan akan menjadi jantung kehidupan, central living Alam Sutera karena lokasinya strategis.
Di dalam Elevee Condominium juga memiliki beragam fasilitas yang memanjakan penghuninya. Ukuran terkecil di Elevee Condominium itu 87,8 meter persegi (m2).
Alvin mengatakan, saat ini unit yang tersisa di dua tower pertama Elevee yang sudah diluncurkan hanya tersisa 100 unit. Untuk mendukung target penjualan tahun ini, Elevee akan meluncurkan tower ketiganya tahun ini. "Elevee tower pertama dan kedua dipastikan akan sold out tahun ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News