kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Perbankan dorong pertumbuhan aset di tahun ini


Minggu, 16 Februari 2020 / 19:04 WIB
Perbankan dorong pertumbuhan aset di tahun ini
ILUSTRASI. Perbankan optimistis pertumbuhan aset di tahun ini dapat maksimal


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya penyaluran kredit tahun lalu membuat aset perbankan juga tak bertambah signifikan. Tahun ini sejumlah strategi telah disiapkan perbankan guna mendorong pertumbuhan aset.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2019, aset perbankan tercatat hanya tumbuh 6,76% secara tahunan. Sementara bank jumbo di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 tercatat masih berhasil pertumbuhan mumpuni sebesar 13,43% secara tahunan.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pun optimistis tahun ini bisa meraih pertumbuhan aset double digit. Padahal, tahun lalu pertumbuhan aset perbankan pelat merah ini cenderung seret.

“Total aset BNI tahun lalu Rp 845,6 triliun dengan pertumbuhan 4,6% (yoy). Tahun ini kami optimistis pertumbuhan bisa mencapai 12%,” kata Wakil Direktur BNI Herry SIdharta kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Baca Juga: Pelemahan IHSG menyeret dana kelolaan Wealth Management industri perbankan

Dana murah disebut Herry akan jadi penopang strategi. Produk tabungan gaji, transaksi di kanal elektronik akan jadi pendorong aksi BNI menghimpun dana murah.

Selain dana konvensional dari DPK (dana pihak ketiga), pendanaan non konvensional tahun ini juga bakal digelar BNI. 

Pada paruh pertama tahun ini pun, BNI akan Semester I-2020 BNI juga berencana menerbitkan obligasi global hingga US$ 500 Juta.

“Dukungan dana non konvensional seperti pinjaman, penerbitan obligasi kemudian akan disalurkan menjadi kredit dan penempatan pada aset produktif dengan yield tinggi,” sambungnya.

Menghimpun dana murah juga jadi strategi PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) yang tahun lalu berhasil mencatat aset Rp 94,01 triliun dengan pertumbuhan 8,06% (yoy).

Presiden Direktur Bank Mayapda Hariyono Tjahrijadi bilang tahun ini perusahaan membidik pertumbuhan aset hingga 9%.

“Kami akan berupaya menurunkan biaya dana (cost of fund) sehingga suku bunga kredit juga bisa lebih rendah. Selain itu kami juga akan mendorong pertumbuhan pendapatan komisi dari produk-produk elektronik kami,” katanya kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Laba BTN Terjun Hingga 92,5%, Ternyata Ini Penyebabnya

Berbeda, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Tbk cenderung moderat tak pasang target pertumbuhan aset tingi tahun ini. Maklum tahun lalu, aset bank swasta terbesar di tanah air ini masih tercatat mumpuni sebesar 11,17% (yoy) dengan nilai Rp 899,00 triliun.

“Tahun ini target pertumbuhan aset kami cukup moderat dengan mempertimbangkan berbagai peluang dan dinamika global terkini terkait ekonomi nasional dan global,” kata Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn kepada Kontan.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×