Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membuka kantor cabang di luar negeri (KCBLN) tampaknya masih menjadi daya tarik bagi perbankan tanah air. Meski, kondisi perekonomian global saat ini sedang tidak baik-baik saja dibayangi geopolitik dan suku bunga tinggi.
Jika melirik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah KCBLN yang beroperasi saat ini memang ada penurunan. Setidaknya, pada Desember 2022 jumlahnya mencapai 23 unit dan setahun kemudia susut jadi 19 unit.
Terbaru, ada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang kini kian serius untuk membuka KCBLN. Bank yang fokus pada kredit properti ini menyasar negeri tetangga, Timor Leste.
Baca Juga: Nasabah Korporasi Multinasional Topang Bisnis Bank Asing di Indonesia
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu pun mengungkapkan bahwa rencana tersebut dimasukkan dalam revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) di Juni ini. Namun, pelaksanaan rencana tersebut tidak terburu-buru dan melihat situasi.
Untuk saat ini, Nixon bilang bahwa pihaknya sedang mencari tempat yang tepat. Ditambah, melihat perkembangan ekonomi yang ada. “Apakah memungkinkan sekarang masuk ke Timor Leste, karena mereka kan kena juga masalah global ekonomi ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, rencana pembukaan cabang di Timor Leste ini menjadi yang pertama bagi BTN untuk berekspansi ke luar negeri. Sehingga, rencana ini memang perlu dilakukan secara hati-hati.
Berdasarkan catatan KONTAN, tujuan BTN membuka rencana ekspansi di luar negeri merupakan salah satu strategi bank dalam mencari pendanaan dalam bentuk valuta asing. “Tapi kita tunggu, karena di dalam negeri juga masih seru,” ujar Nixon.
Sementara itu, ada juga PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang sedang berkutat dengan pembukaan cabang di Arab Saudi. Di mana, target awal dari rencana tersebut selesai di kuartal II ini.
Baca Juga: Bisnis Bank Asing di Indonesia Disokong Nasabah Korporasi Multinasional
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi, pun menyadari bahwa memang ada revisi beberapa dokumen yang diperlukan. Untuk saat ini, ia memastikan dokumen pengurusan pembukaan kantor cabang sudah ada di Bank Sentral Arab Saudi.
“Harapannya tahun ini bisa selesai,” ujarnya, baru-baru ini.
Sebelumnya, ekspansi layanan BSI kepada nasabahnya di Arab Saudi juga telah didukung dengan penerbitan kartu debit, QRIS, dan mesin EDC di berbagai merchant yang ada di Arab Saudi.
Lebih lanjut, ia mengaku untuk saat ini belum memikirkan untuk membuka cabang di negara lain. Sehingga, terdekat cabang baru di luar negeri hanya Arab Saudi. “Kita lihat tahun depan saja ya” ujarnya.
Dari sisi perbankan yang telah banyak memiliki KCBLN, VP Corporate Communication PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Ricky Andriano mengungkapkan bisnis Jaringan Kantor Luar Negeri menunjukkan pertumbuhan yang cukup aggresif.
Menurutnya, hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan pendapatan operasional yang tumbuh positif rata-rata double digit selama 5 tahun terakhir.
“Pertumbuhan kredit yang juga tumbuh agresif dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 20% selama 5 tahun terakhir,” ujarnya.
Meskipun terjadi perlambatan ekonomi global, terutama di China, Ricky melihat potensi international bisnis masih cukup besar.
Menurutnya, peran Kantor Luar Negeri Bank Mandiri tidak terbatas untuk melayani nasabah kami yang beroperasi di Luar Negeri, tetapi juga sebagai advisor bagi calon investor yang berminat memasuki pasar Indonesia.
Baca Juga: Semua Bank Umum Wajib Punya Rencana Pemulihan
“Kami dapat membantu calon investor untuk menemukan partner bisnis yang tepat di dalam negeri,” ujarnya.
Sebagai informasi, Bank Mandiri telah memiliki tujuh jaringan Kantor Luar Negeri (KLN). Lima kantor cabang luar negeri Bank Mandiri berada di Singapura, Hongkong, Shanghai (Tiongkok), Cayman Island, Dili (Timor Leste), dan dua kantor perusahaan anak Bank Mandiri di Kuala Lumpur (Malaysia) dan London (Inggris).
Ia menambahkan saat ini Bank Mandiri akan fokus untuk melakukan optimalisasi jaringan kantor luar negeri eksisting. Jaringan yang ada tidak akan hanya melayani bisnis di negara tempat Kantor Luar Negeri berdiri, tetapi juga akan mengembangkan layanan bisnis ke wilayah coverage terdekat lainnya.
Baca Juga: Geliat Bank Nasional Perluas Kantor Cabang di Luar Negeri
Walaupun demikian, Ricky bilang Bank Mandiri terus melakukan kajian pengembangan jaringan baru di negara lain secara bertahap dengan mempertimbangkan potensi dan prospek bisnis serta keterbukaan regulasi di kawasan tersebut.
“Pengembangan jaringan ini dapat dilakukan melalui pembukaan cabang, pendirian perusahaan anak, maupun akusisi bank lain,” tandasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News