Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Hery Gunardi yang bilang pertumbuhan bisnis tahun ini tak akan sebesar yang direncanakan awal tahun.
“Saat ini kami masih proses untuk revisi RBB, baik kredit maupun hanya akan tumbuh single digit,” katanya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Pemerintah tempatkan dana Rp 30 triliun, begini dampaknya ke emiten perbankan
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan menambahkan sejak kuartal II-2020, dampak pandemi memang mulai terasa buat perseroan. Alasannya terjadi peningkatan risiko kredit dari para debitur perseroan yang terimbas pandemi.
Adapun hingga 20 Juni 2020, bank berlogo pita emas ini tercatat sudah memberikan restrukturisasi kredit terhadap lebih dari 400.000 debitur dengan baki kredit hingga Rp 70 triliun.
“Sejak kuartal II, dan seterusnya akan ada perlambatan kinerja perseroan. Ini dipicu kenaikan kolektabilitas 2 akibat keterlambatan bunga dari debitur terimbas pandemi. Kami juga melihat adanya risiko pengetatan likudiitas seiring penundaan pembayaran pokok,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News