Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Potensi bisnis internasional pada bank lokal tampaknya masih menjanjikan, meskipun dinamika perekonomian global masih penuh tantangan. Ini terlihat dari kinerja jaringan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) perbankan yang masih konsisten menunjukkan pertumbuhan dari sisi kinerja.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) misalnya, hingga akhir kuartal II tahun 2025, total aset KLN BNI tumbuh sebesar 7% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Okki Rushartomo, Corporate Secretary BNI menjelaskan, pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan aktivitas pembiayaan internasional, khususnya di segmen Wholesale and International Banking, sekaligus menunjukkan kontribusi positif kantor luar negeri terhadap kinerja konsolidasi BNI.
Secara konsolidasi, jaringan luar negeri BNI berhasil mencatat pertumbuhan kredit yang solid hingga pertengahan tahun 2025. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan pertumbuhan mencapai 20% YoY.
Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Bank Makin Melambat, Cuma Tumbuh 7,77% Per Juni 2025
Okki menyebut, peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA), yang mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap reputasi dan layanan BNI di pasar internasional. Dari sisi profitabilitas, Net Interest Income (NII) tetap tumbuh positif di tengah fluktuasi suku bunga global, termasuk tren penurunan Fed Fund Rate.
"Hal ini menjadi bukti ketahanan model bisnis BNI dan memperkuat posisi BNI sebagai bank nasional yang kompetitif secara global," tambahnya.
Lebih lanjut Okki menuturkan, bahwa kantor luar negeri BNI berperan aktif dalam pembiayaan lintas batas, tidak hanya untuk perusahaan Indonesia yang berekspansi ke luar negeri, tetapi juga untuk proyek-proyek strategis nasional yang melibatkan mitra global.
Selain itu, BNI juga melayani pembiayaan untuk perusahaan non-Indonesia di sektor-sektor strategis seperti perdagangan komoditas, energi, dan infrastruktur. Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas BNI dalam menangkap peluang bisnis global, sembari tetap menjalankan mandat utamanya untuk memperkuat konektivitas ekonomi antara Indonesia dan dunia.
Dalam memperluas jangkauan bisnis internasional, BNI menerapkan strategi ekspansi yang disesuaikan dengan karakteristik ekonomi dan kebutuhan tiap negara. Fokus utama diarahkan pada layanan trade finance, remitansi, dan pembiayaan korporasi yang relevan dengan pasar setempat. Oleh karena itu, strategi pengembangan bisnis disesuaikan dengan karakteristik masing-masing negara.
Di negara-negara dengan jumlah diaspora Indonesia yang besar, BNI fokus menyediakan layanan remitansi dan produk keuangan yang relevan bagi pekerja migran. Sementara di pusat-pusat keuangan global, BNI memprioritaskan layanan pembiayaan perdagangan, ekspor-impor, serta corporate banking guna mendukung aktivitas bisnis internasional.
Baca Juga: Likuiditas Ketat, Pertumbuhan Simpanan Giro Perbankan Ikut Lesu
"Dengan pendekatan ini, seluruh kantor luar negeri BNI memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan," katanya.
Menurut Okki, langkah ekspansi internasional BNI dilakukan secara selektif dan terukur. Pada September 2024 lalu, BNI membuka kantor perwakilan baru di Sydney, Australia, yang semakin memperkuat kehadiran BNI secara global. Sebelumnya, BNI telah hadir di berbagai kota strategis seperti Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, Seoul, New York, dan Amsterdam.
"Ke depan, BNI akan terus menjajaki peluang ekspansi dengan prinsip kehati-hatian, sejalan dengan komitmen untuk menjadi bank yang menghubungkan Indonesia dengan dunia melalui pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Bob T. Ananta menyampaikan, hingga saat ini, jaringan kantor luar negeri BSI Cabang Dubai terus menunjukkan kinerja yang positif, baik dari sisi bisnis dan keuangan.
"Perseroan terus mengembangkan peluang bisnis dari Dubai. Hal ini seiring posisi negara tersebut sebagai hub bagi produk dan barang untuk menuju daerah middle east dan northeast. Kita ketahui, kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Timur Tengah serta mendukung pengembangan perbankan syariah di Indonesia," ungkap Bob.
BSI juga disebut terus memperkuat posisinya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dan menjadi pemain global, melalui rencana ekspansi di Arab Saudi. BSI resmi memperoleh persetujuan prinsip untuk membuka kantor cabang di Jeddah, Arab Saudi.
Baca Juga: Kondisi Ekonomi Lesu, Kredit Menganggur Perbankan Kian Membengkak
Ekspansi ini diharapkan memperluas basis nasabah internasional, memperkenalkan produk-produk keuangan syariah unggulan Indonesia, memperkuat inklusi keuangan digital berbasis syariah hingga mengakselerasi pengembangan Islamic Ecosystem, terutama haji dan umrah.
"Dengan rencana pembukaan kantor cabang di Jeddah, BSI akan memiliki pijakan yang lebih kuat untuk memperluas jangkauan layanan keuangan syariah di tingkat global," kata Bob.
Hal ini disebut Bob selaras dengan semangat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang berkomitmen untuk meningkatkan posisi Indonesia di peringkat ekonomi Islam global seperti yang tertuang di Asta Cita, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Selanjutnya: Prabowo Buka Suara soal Tarif Impor AS 19%, Sudah Puas?
Menarik Dibaca: Tayang September, Official Teaser Trailer Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Dirilis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News