kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan ogah menambah kantor dan mesin ATM di tahun depan, ini alasannya


Kamis, 19 Desember 2019 / 15:22 WIB
Perbankan ogah menambah kantor dan mesin ATM di tahun depan, ini alasannya
ILUSTRASI. Nasabah mengunakan ATM di Jakarta, Minggu (19/8). Tahun depan, perbankan nampaknya masih kurang berminat untuk memperbanyak jaringan kantor cabang./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/08/2018.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Pasalnya, di tahun depan BTN akan lebih fokus untuk membangun ekosistem TI, salah satunya dengan mendorong manajemen Application Programming Interface (API) untuk menggandeng perusahaan teknologi finansial maupun rintisan yang bergerak di bidang kredit pemilikan rumah (KPR).

Sementara dari sisi funding, bank bersandi saham BBTN ini akan fokus mendorong digital banking dengan harapan dapat menggaet lebih banyak nasabah baru. Menurut Andi, pihaknya juga sudah menganggarkan belanja modal TI sebesar Rp 500 miliar di tahun depan. Jumlah tersebut diakuinya naik sekitar 20% dibandingkan anggaran di tahun ini yang ada di kisaran Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar.

Begitu pula dengan mesin ATM, BTN memilih untuk memanfaatkan integrasi dengan bank pelat merah lainnya di ATM Merah Putih (Link). Sedangkan untuk mesin Electronic Data Capture (EDC) juga tidak akan ditambah, lantaran perseroan berniat untuk mendorong pembayaran melalui teknologi Quick Respon (QR).

Adapun, saat ini jumlah outlet Bank BTN sudah mencapai 900 kantor yang terdiri dari kantor cabang pembantu, kantor kas dan kantor cabang utama. "Mungkin jumlahnya tidak akan lebih dari saat ini (tahun depan)," tegasnya, Rabu (18/12) malam.

Baca Juga: Indonesia Infrastructure Finance targetkan pembiayaan Rp 14,5 triliun pada tahun 2020

Anggaran operasional terkait TI pun juga tak kalah besar, menurut Andi total Operation Expenditure (OPEX) BTN di tahun depan ada di bawah Rp 500 miliar.

Setali tiga uang, PT Bank Mandiri Tbk menyebut akan lebih fokus meningkatkan produktivitas kantor cabang maupun e-channel. Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi bilang pihaknya tidak punya rencana untuk menambah kantor. "Kalau ada, kemungkinan hanya relokasi. EDC juga tidak akan ditambah, lebih ke optimalisasi bisnis saja," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/12).

Sebagai catatan saja, hingga September 2019 jumlah jaringan ATM Bank Mandiri telah mencapai 18.291 ATM. Di mana 16.298 ATM sudah tergabung dalam ATM Link. Adapun di tahun 2020, Bank Mandiri berencana untuk meng-upgrade 1000 ATM Tarik Tunai menjadi ATM Setor Tarik guna memudahkan nasabah melakukan penyetoran tanpa harus dibatasi jam operasional cabang.

Hery menjelaskan, dengan menjamurnya fintech di Indonesia, budaya transaksi masyarakat saat ini sudah lebih banyak menggunakan telepon pintar atau tanpa kartu (card less). Sebagai tambahan, sampai dengan kuartal III 2019 total kantor cabang Bank Mandiri mencapai 2.593 kantor menurun dari akhir tahun 2018 yang sebanyak 2.632 kantor.

Baca Juga: BI prediksi defisit transaksi berjalan 2019 sekitar 2,7% PDB

Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat per September 2019 total kantor cabang bank umum berjumlah 31.195 kantor. Angka tersebut menurun dari periode sebelumnya yang mencapai 31.738 kantor atau berkurang 544 kantor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×