kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%

Perbankan Optimis Bidik Target Pertumbuhan Kredit UMKM di 2025


Selasa, 14 Januari 2025 / 19:30 WIB
Perbankan Optimis Bidik Target Pertumbuhan Kredit UMKM di 2025
ILUSTRASI. KONTAN/Baihaki/15/02/2022. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk dorong pertumbuhan bisnis pelaku usaha sektor UMKM di tahun 2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan bisnis pelaku usaha sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tahun 2025. Hal ini mendorong optimisme industri perbankan dalam menyalurkan kredit ke segmen UMKM tahun ini.

Paket kebijakan tersebut di antaranya mulai dari menaikkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi Rp 300 triliun, memberikan subsidi bunga 5% untuk UMKM sektor padat karya, penghapus tagihan kredit macet UMKM, hingga perluasan aturan skema kredit skoring untuk memudahkan pelaku usaha mengakses kredit di perbankan.

Merespon paket kebijakan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebagai bank wong cilik yang memiliki fokus bisnis di segmen UMKM, mengaku optimistis penyaluran kredit UMKM dapat tumbuh positif secara tahunan.

"Khusus untuk segmen ultra mikro dan mikro, BRI akan terus mendorong pertumbuhan melalui pemberdayaan, penguasaan ekosistem transaksi, serta fokus pada peningkatan kualitas kredit yang disalurkan," ungkap Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI, kepada Kontan, Selasa (14/1).

Baca Juga: Dukung Ekonomi Biru, J Trust Bank Jalin Kerjasama dengan Danai.id

Disamping itu, BRI juga akan fokus untuk membangun ekosistem micropayment untuk meningkatkan close loop financing, sehingga dapat meningkatkan transaksi dan perputaran dana di BRI

Supari menyebut, dari aspek kualitas kredit yang disalurkan, pihaknya memproyeksikan kualitas kredit atau rasio non performing loan (NPL) akan terkendali di kisaran 3% tahun ini. 

"Strateginya yakni tumbuh selektif sesuai potensi dan risk profile wilayah, serta meningkatkan monitoring baik secara offsite maupun onsite," ungkapnya.

Adapun jika melihat realisasi penyaluran kredit BRI hingga Kuartal III-2024 tercatat sebesar Rp 1.353,36 triliun, tumbuh 8,21% yoy. Dari jumlah tersebut, porsi portofolio kredit UMKM tercatat sebesar 81,70% atau sekitar Rp 1.105,70 triliun.

Optimisme juga ditunjukkan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). General Manager Divisi Bisnis BNI Sunarna Eka Nugraha mengatakan, dukungan pemerintah yang semakin kuat pada bisnis UMKM membuat pihaknya optimistis terhadap prospek pertumbuhan kredit UMKM tahun ini.

BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit UMKM bisa mencapai kisaran 10-15% yoy di tahun 2025.

"Kolaborasi antar stakeholder juga akan mendorong peningkatan inklusi keuangan dan akses pembiayaan untuk sektor-sektor yang lebih luas, khususnya UMKM di sektor produksi," ungkap Sunarna kepada Kontan, Selasa (14/1).

Ia menyebut BNI telah memiliki strategi untuk mendorong penyaluran kredit UMKM tahun ini, di antaranya menetapkan selected market dengan fokus menggarap value chain korporasi, digital ecosystem, dan mitra kerjasama. Selain itu, standarisasi proses dengan digitalisasi end-to-end proses kredit, serta penggunaan scoring system yang terkalibrasi dalam proses kredit juga menjadi strategi BNI tahun ini.

Di sisi lain, masih terdapat tantangan utama dalam penyaluran kredit UMKM. Sunarna menjelaskan, tantangan ini adalah memastikan kualitas kredit tetap terjaga, terutama di tengah risiko ketidakpastian ekonomi global. Tantangan lainnya dari sisi edukasi keuangan bagi debitur UMKM, karena literasi keuangan masih perlu ditingkatkan

"Untuk menjaga kualitas kredit, BNI akan terus memperkuat sistem monitoring kredit berbasis digital dan pengawasan secara proaktif. Target rasio NPL di segmen UMKM akan dijaga di sekitar 3%," ungkap Sunarna.

Sementara itu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan mendorong pertumbuhan kredit UMKM tahun ini melalui penyaluran KUR.

Direktur SME and Retail Funding PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Muhammad Iqbal juga mengaku pihaknya memproyeksikan pertumbuhan kredit segmen UMKM bisa mencapai 28% yoy. 

"Kami mempersiapkan strategi korporasi berupa Pengembangan sistem credit scoring dan decision engine untuk mendukung penyaluran KUR BTN 2025 serta terus mendukung keberlangsungan kebijakan-kebijakan pemerintah," ungkap Iqbal kepada Kontan.

Iqbal meyebut penyaluran KUR BTN akan berfokus menyasar UMKM pada sektor housing related, perdagangan, bengkel, rumah makan, akomodasi/logistik, kesehatan, jasa kecantikan, jasa binatu. 

BTN juga terus meningkatkan dan mengembangkan penyaluran KUR melalui digitalisasi proses, perluasan outlet pemasaran, kerjasama enabler bisnis UMKM serta perluasan fasilitas bagi merchant BTN.

"BTN berkomitmen untuk tetap menyalurkan Kredit UMKM secara berkualitas dan menjaga rasio NPL di bawah 1,6%. BTN juga terus melakukan perbaikan-perbaikan bisnis proses, digitalisasi dan peningkatan kapabilitas petugas pemroses," tutup. 

Baca Juga: Mengalir Deras, Kredit Bersiap Bangkit

Selanjutnya: Tren Nama Bayi Jadul akan Kembali Populer pada Tahun 2025, Ini Contohnya

Menarik Dibaca: 6 Hal yang Harus Dilakukan Setiap Malam agar Gula Darah Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×