Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat konsumsi sudah mulai bergerak naik seiring pemulihan ekonomi. Hal ini menjadi kesempatan perbankan untuk memacu kredit konsumer pada tahun ini.
Terlebih, kredit konsumsi terus menunjukkan akselerasi sejak tahun lalu. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit konsumsi naik dari 3,8% yoy pada Oktober 2021 menjadi 4,2% yoy pada bulan berikutnya berkat pertumbuhan kredit multiguna dan properti.
Dengan realisasi itu, perbankan terus memacu penyaluran kredit konsumer mulai dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit multiguna, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan kartu kredit. Dengan begitu, diharapkan pertumbuhan kredit konsumer bisa semakin lebih baik.
Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk. misalnya, menargetkan pembiayaan otomotif senilai Rp 1 triliun di 2022. Nilai itu meningkat 23,45% yoy dari realisasi tahun lalu yakni Rp 810 miliar.
Baca Juga: Nasib Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19, Ini Penjelasan OJK
Berbagai strategi telah dipersiapkan untuk mencapai target. Salah satunya, dengan pengembangan pembiayaan otomotif yang dilakukan secara tidak langsung melalui kemitraan dengan multifinance dan skema joint financing.
"Selain itu, kami juga fokus untuk mendukung program SDGs (Sustainable Development Goals), melalui pembiayaan kendaraan berbasis listrik," kata Direktur Syariah Banking CIMB, Niaga Pandji P. Djajanegara, Minggu (9/1).
Tak hanya itu, CIMB Niaga Syariah juga merilis Program Motor X-TRA untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam memperoleh pembiayaan kendaraan, terutama sepeda motor dari beragam merek dengan akad murabahah atau pembiayaan melalui prinsip jual beli antara bank dengan nasabah.
Dari sisi KPR, Bank BTN optimitis pembiayaan perumahan dapat tumbuh lebih tinggi dengan bertumpu pada KPR Subsidi dan Non Subsidi. BTN akan mengembangkan ekosistem digital perumahan atau digital mortgage ecosystem dalam proses bisnisnya.
Tak hanya itu, bank pelat merah ini juga menggandeng platform jual beli berbasis teknologi, penambahan fitur anyar pada aplikasi mobile banking hingga membangun aplikasi baru demi meningkatkan pembiayaan perumahan di 2022.
Hingga Oktober 2021, Bank BTN telah menyalurkan kredit Rp 271,80 triliun, naik 6,06% yoy. Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar Direktur mengatakan, pertumbuhan kredit cenderung stabil karena ditopang penyaluran KPR Subsidi dan KPR Non Subsidi.
"Permintaan perumahan akan tumbuh seiring dengan peningkatan kebutuhan akan hunian kecil, area urban, area infrastruktur dan kemudahan kepemilikan rumah bagi Warga Negara Asing (WNA)," terangnya.
Baca Juga: Persaingan Bunga Ketat, NIM Perbankan Tahun Ini Tak Akan Setinggi Tahun Lalu
Tak mau kalah, Bank CIMB Niaga juga memproyeksi bisnis KPR bisa tumbuhan 9% hingga 10% yoy tahun ini. Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan berharap kondisi pandemi membaik sehingga kebutuhan akan perumahan juga naik.
Terlebih, bank komersil ini juga mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 8% pada Oktober 2021. Ia memproyeksi kredit segmen ini masih akan tumbuh sampai akhir tahun 2021, dengan persentase yang hampir sama.
Untuk kredit multiguna, PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) memproyeksikan kredit ini bisa tumbuh stabil hingga 6% yoy di sepanjang 2022. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan meningkatkan pemasaran dan promosi produk.
“Hingga November 2021, kredit konsumtif tumbuh sebesar 4,26% secara tahunan atau sebesar 3,91% ytd," terang Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News