Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
Dalam hal mengejar capital gain, Nico mengklasifikasikan antara jangka pendek dan jangka panjang. Jika hanya untuk jangka pendek, bisa mencari volatilitasnya tinggi dan sebaliknya jika untuk jangka panjang perlu melihat fundamentalnya.
Ia juga melihat biasanya investor yang memang mengincar capital gain dan jangka panjang banyak yang masuk ke saham big caps. Ditambah, dividen hanya semacam gula-gula yang membuat saham ini lebih menarik.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa rasio dividen yang tak besar seperti bank-bank lainnya bukan berarti bank ini pelit. Namun, ada kemungkinan laba ditahan bakal digunakan untuk ekspansi perusahaan yang justru bisa menjadi sentimen positif.
“Kalau bank jor-joran kasih dividen tinggi kan nanti jadi beban sendiri setiap tahun harus lebih besar dividennya,” tambahnya.
Adapun, saat ini Nico tetap menjagokan saham bank big caps untuk sektor perbankan. Di mana target harganya antara lain BBCA di Rp 10.700, BBRI di Rp 6.650, BBNI di Rp 6.409 dan BMRI di 7.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News