Reporter: Bernadette C Munthe, Wahyu Satriani |
JAKARTA. Perbankan berencana menggenjot pendapatan non-bunga alias fee based income. Selain demi meningkatkan laba, bank mengoptimalkan strategi ini untuk mengganti potensi penurunan pendapatan bunga. Maklum, Bank Indonesia (BI) meminta agar bank memangkas net interest margin (NIM).
Upaya peningkatan fee based income tercermin dari rencana beberapa bank. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya mengincar kenaikan pendapatan non-bunga tahun 2011 sebesar 20%. Tahun lalu, pencapaian fee based income BTN sekitar Rp 312,46 miliar atau naik 18% dari 2009. Menurut Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, penopang target pendapatan tersebut adalah pemasaran produk non bank (bancassurance) dan kartu kredit.
Sejauh ini, penyumbang fee based income terbesar adalah transaksi melalui ATM. Makanya, Direktur Konsumen BTN Irman A. Zahiruddin menjelaskan, BTN akan memfokuskan diri pada meningkatan jumlah pemegang kartu ATM, dari 900.000 nasabah menjadi 1,4 juta nasabah. Target ini sejatinya terhitung kecil, mengingat bank spesialis kredit pemilikan rumah ini memiliki 3,9 juta nasabah.
Agar pemegang kartu bertambah, BTN berencana menambah 500 ATM di seluruh Indonesia. Per 2010, jumlah ATM baru 700 unit, yang terdiri dari 400 ATM milik sendiri dan 300 ATM sewaan.
Lain lagi cara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menggenjot pendapatan non bunga, yakni dengan memberikan layanan pengelolaan keuangan alias cash management korporasi. Di pekan ini, bank beraset terbesar tersebut menggandeng dua korporasi untuk memberikan layanan cash management.
Salah satu yang digandeng Mandiri adalah maskapai penerbangan Lion Air, dalam transaksi penjualan tiket kepada agen perjalanan. Lewat kerjasama ini agen perjalanan dapat menyetor deposit pembelian tiket secara online.
Rekanan lain, Mayora Indah, berupa kerjasama pembayaran kepada vendor melalui jaringan elektronik. Pada Desember 2010, Bank Mandiri melayani pengelolaan dana untuk 7.734 nasabah. Jumlah transaksi lebih dari 19,6 juta dengan volume Rp 772,6 triliun atau naik 179% dari volume tahun 2009.
Hingga September 2010, pendapatan non bunga bank berlogo pita kuning biru ini naik 46% dari 3,99 triliun menjadi Rp 5,83 triliun secara year to date (ytd).
Pengamat perbankan Paul Sutaryono menilai, fee based income menjadi lahan yang menarik dalam mendulang laba. Tujuannya bukan efisiensi, tapi mencari pendapatan di luar kredit untuk membantu meraih laba tinggi. "Bank menggarap fee based sebagai sumber rezeki yang gurih dengan risiko rendah," kata Paul Sutaryono melalui pesan singkat kepada KONTAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News