CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.882   -22,00   -0,14%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

BII Kejar Pendapatan dari Trade Finance


Kamis, 20 Agustus 2009 / 09:05 WIB
BII Kejar Pendapatan dari Trade Finance


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) akan mengejar target pendapatan nonbunga alias fee base income tahun ini dari jasa pembiayaan perdagangan.

Trade Services Head Global Transaction Services BII Monica Bratanata menyatakan, target penerimaan dari jasa pembiayaan perdagangan atau trade finance service tahun ini mencapai Rp 72 miliar. Masalahnya, "Sampai akhir bulan Juli lalu, realisasi penerimaan dari pembiayaan ekspor-impor baru mencapai Rp 30 miliar atau sekitar 41,6% dari target," katanya.

Artinya, BII harus mengejar perolehan fee dari trade finance sebesar Rp 42 miliar pada paruh kedua tahun ini. Monica mengakui, mencapai target pendapatan tahun ini bukan perkara yang mudah. "Tapi kami optimistis masih mampu mencapainya," kata Monica.

Alasan Monica, saat ini tim manajemen BII yang baru sudah solid. Sekadar mengingatkan, BII mengalami perubahan susunan manajemen pada triwulan pertama 2009 kemarin. "Selama proses perubahan, kerja manajemen menjadi tidak maksimal," katanya.

Selain itu, ungkap Monica, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, permintaan pembiayaan ekspor impor bersifat musiman. Di awal tahun atau semester pertama permintaan umumnya kecil. “Di semester kedua ini, biasanya permintaan naik cukup tinggi di triwulan ketiga,” tuturnya.

Sedangkan untuk triwulan keempat biasanya turun lagi tapi tak serendah di triwulan pertama. Melihat siklus itu, di semester kedua tahun ini, "Kami yakin penerimaan fee kami dari transaksi perdagangan akan lebih besar semester pertama," ujarnya.

Monica menjelaskan, layanan trade service yang dilakukan oleh BII adalah untuk transaksi perdagangan dalam negeri yang menggunakan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau sering disebut LC lokal, ”Jumlahnya mencapai 30% dari total transaksi,” katanya. Adapun kebanyakan merupakan trade finance untuk aktivitas ekspor impor ke Singapura dan negara-negara lainnya.

Volume transaksi perdagangan yang dilayani oleh BII setiap tahunnya kurang lebih mencapai Rp 1 triliun. Untuk tahun ini kemungkinan besar volume transaksi tersebut akan turun sebesar 30%, akibat melemahnya aktivitas ekspor impor saat ini karena terjangan krisis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×