Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) tak kehabisan akal untuk memacu kinerja di tahun penuh tantangan. Demi memoleskan rapor kinerja akhir tahun, BSM mengadopsi strategi fokus pada lima produk unggulan.
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto mengatakan, penyederhanaan fokus atau simplifikasi produk ini ditempuh sebagai bagian dari implementasi corporate plan 2016-2020. Selain fokus menggenjot lima produk andalan, BSM juga fokus menjual produk ritel di kantor cabang.
Sementara, penjualan produk wholesale dilaksanakan di unit kerja khusus wholesale banking. Apa saja lima produk andalan anak usaha Bank Mandiri ini?
Dari sisi pembiayaan, BSM menggantungkan harapan pada produk gadai dan cicil emas, pembiayaan usaha mikro & serbaguna mikro, pembiayaan griya dan pembiayaan pensiunan. Pembiayaan kepada pensiunan mencatatkan pertumbuhan tertinggi atau melonjak 173% menjadi Rp 799 miliar per Mei 2016.
Disusul pembiayaan mikro. Per Mei 2016, BSM sudah menyalurkan pembiayaan mikro sebesar Rp 4 triliun. Pencapaian ini naik 54,8% dari sebelumnya Rp 2,57 triliun ketimbang Mei 2016.
Memanfaatkan momen Ramadan, BSM menggelar Galang Dana Masjid di 456 unit masjid di sekitar pasar. Program ini membidik calon debitur yang tinggal di sekitar masjid. Produk pembiayaan yang juga laris manis adalah gadai dan cicil emas.
Outstanding pembiayaan gadai dan cicil emas yang mencapai Rp 1,77 per Mei 2016, tumbuh hampir sebesar 30% dari Rp 1,44 triliun secara tahunan.
Agus mengatakan, pada produk gadai, BSM memiliki 272 konter layanan gadai khusus. Sementara, seluruh cabang di Indonesia bisa melayani produk cicil emas. Selanjutnya, ada pembiayaan hunian atau Griya BSM yang tumbuh 17,5% menjadi Rp 9,3 triliun per Mei 2016.
"Meski nilainya kecil, BSM merupakan satu-satunya bank syariah yang masuk 10 besar bank pemain kredit properti," klaim Agus, Selasa (14/6).
BSM menguasai 1,77% dari pangsa pasar kredit properti di Indonesia. Dari sisi pendanaan, BSM mengandalkan produk Tabungan Mabrur Junior dan Tabungan BSM. Tabungan Mabrur Junior mencatatkan pertumbuhan 98,25% menjadi Rp 18,04 triliun per Mei 2016.
Jauh berbeda, pada periode yang sama, Tabungan BSM hanya naik 5,68% menjadi Rp 16,38 triliun. Saat ini, dana murah (CASA) menyumbang 50% dari total dana pihak ketiga (DPK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News