Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kontribusi premi dari jalur distribusi keagenan PT Asuransi Sinarmas boleh jadi masih mini, yakni 5% atawa Rp 104 miliar dari total perolehan premi bruto perusahaan sebesar Rp 3,26 triliun hingga akhir 2010 lalu. Tetapi, pencapaian tersebut tidak menciutkan niat perusahaan untuk memperkuat jalur pemasaran lewat tenaga agen.
Buktinya, tak tanggung-tanggung, Asuransi Sinarmas membidik peningkatan tenaga agen hingga 222% dari posisi saat ini sebanyak 6.200 tenaga agen menjadi 20.000 tenaga agen di 2015 mendatang. Penambahan tenaga agen itu akan dilakukan secara bertahap berbarengan dengan peningkatan kemampuan profesi.
Pasalnya, dari total 6.200 tenaga agen yang dimiliki Asuransi Sinarmas, tercatat baru 10% atau sekitar 600 tenaga agen yang mengantongi sertifikat. “Makanya, tahun ini, kami berkomitmen untuk memberikan pelatihan, kemampuan pemasaran, sekaligus mengejar sertifikasi agen,” ujar Direktur Asuransi Sinarmas Dumasi Marisina Magdalena Samosir ditemui KONTAN, Rabu (16/2).
Maklum, ketentuan sertifikasi agen asuransi umum semakin mendesak. Bahkan, kesepakatan terakhir antara Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) selaku regulator dengan Asosiasi Asuransi Perusahaan Indonesia (AAUI) menetapkan pemberlakuan sertifikasi agen asuransi umum mulai 1 Juli 2011 mendatang.
Ancamannya, pertama, agen yang tidak mengantongi sertifikat dari asosiasi terkait dilarang melakukan aktivitas pemasaran atau penjualan produk. Kedua, perusahaan asuransi tidak diperbolehkan melakukan bisnis lewat agen yang tidak bersertifikasi. Ini sebagai imbas dari ketentuan perusahaan asuransi wajib memiliki kontrak kerja hanya dengan agen bersertifikat.
Karena itu, Dumasi mengatakan, pihaknya akan berusaha keras mengejar percepatan sertifikasi, termasuk merapatkan barisan berkoordinasi dengan AAUI. “Kekhawatiran kami, kalau mengandalkan jadwal AAUI semata, sertifikasi agen tidak akan selesai sampai batas waktu yang ditentukan. Harus ada upaya sertifikasi online, sehingga tenaga agen kami di daerah juga terakomodir,” imbuh dia.
Asal tahu saja, di 2011 ini, Asuransi Sinarmas mematok pendapatan premi dari jalur distribusi keagenan sebesar Rp 150 miliar. Angka itu berarti pertumbuhan sebanyak 44% dari pencapaian tahun sebelumnya yang berkisar Rp 104 miliar.
Adapun, target perolehan premi bruto tahun ini mencapai Rp 3,50 triliun atau naik 10% dibandingkan realisasinya akhir 2010 lalu, yakni Rp 3,26 miliar. Target tersebut nantinya bakal ditopang dari perluasan jaringan bisnis perusahaan, perkuatan jalur distribusi keagenan, termasuk saluran pemasaran lainnya.
Sebagai contoh, rencana penambahan 17 kantor pemasaran. “Dengan penambahan itu, total kantor Asuransi Sinarmas menjadi 106 unit, terdiri dari 30 kantor cabang, 75 kantor pemasaran, dan satu kantor unit syariah,” terang Dumasi.
Selama ini, Asuransi Sinarmas memiliki jalur distribusi broker, bancassurance (kerjasama dengan perbankan), dan multifinance, serta personal lines business. Pengembangan personal lines business itu sendiri tercatat melalui jalur
affinity, agency, dan telemarketing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News