kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.404   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.532   -116,15   -1,75%
  • KOMPAS100 968   -17,27   -1,75%
  • LQ45 762   -11,18   -1,45%
  • ISSI 199   -3,66   -1,81%
  • IDX30 395   -4,89   -1,23%
  • IDXHIDIV20 474   -4,27   -0,89%
  • IDX80 110   -1,83   -1,63%
  • IDXV30 116   -0,89   -0,76%
  • IDXQ30 131   -1,54   -1,17%

Perkuat Keamanan Digital, Sejumlah Bank Tingkatkan Anggaran Capex IT pada 2025


Selasa, 11 Februari 2025 / 17:33 WIB
Perkuat Keamanan Digital, Sejumlah Bank Tingkatkan Anggaran Capex IT pada 2025
ILUSTRASI. Pembayaran QRIS menggunakan aplikasi BCA Mobile.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank terus melakukan pengembangan layanan dan penguatan keamanan digital di tengah makin maraknya serangan hacker. Oleh karena itu sejumlah bank terus meningkatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dari tahun ke tahun.

Pada tahun ini, PT Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) IT sekitar Rp 1 trilun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 11% dibandingkan dengan capex IT yang disiapkan bank pada tahun 2024 lalu sekitar Rp 900 miliar.

"Tahun 2025 capex IT kisaran Rp 1 triliun dengan rencana alokasi untuk hardware sekitar 40% dan software sekitar 35% dan sisanya untuk inisiatif security," ungkap Direktur Information Technology Andi Nirwoto kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2).

Baca Juga: BTN Anggarkan Rp 1 Triliun untuk Pengembangan dan Keamanan IT di Tahun 2025

Andi menjelaskan, pengamanan data di sisi bank tentunya tidak hanya dari aspek teknologinya semata hardware maupun software, namun perlu juga diperkuat dari aspek proses dan manusia-nya. 

Menurutnya, penggunaan teknlogi terkini sudah pasti kewajiban, seperti misalnya enkripsi dan data masking/data tokensinisasi, termasuk pengamanan data di perimeter lain spt in transit (pengamanan data di jaringan internet) dan data in use (data masking, data loss prevention). 

"Dari sisi proses misalnya perlu pengujian atas pengamanan data dengan Pengetesan/drill test/pentest dilakukan secara reguler; termasuk dari kesigapan monitoring 24x7 melalui Security Operation Center," tambahnya.

Selain itu kata Andi tentunya aspek Sumber Daya Manusia (SDM), yang perlu diperkuat, misal secara terus menerus memberikan sosialisasi kepada nasabah untuk juga turut menjaga data nasabah yang terkait dengan BTN ( seperti data PII, data No rekeninng, PIN, Password).

Serangan ransomware memang kerap kali menargetkan industri perbankan. Menanggapi hal ini, Andi mengungkapkan, serangan ransomware dapat menimbulkan bahaya serius bagi bank dan nasabahnya.

Baca Juga: Perlindungan Data Pribadi Sektor Keuangan

"Beberapa dampak yang minimal bisa terjadi bagi Bank yakni gangguan operasional, kerugian finansial, dan kebocoran dan penyanderaan  data," katanya.

Setali tiga uang, PT Bank CIMB Niaga akan menganggarkan capex IT sekitar Rp 1 triliun pada tahun 2025 ini.

"Kami terus berinvestasi dan mengalokasikan capex IT rutin setiap tahunnya, berkisar di Rp 1 triliun," ucap Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan.

Lani menyampaikan, pihaknya sangat memperhatikan selain pengembangan digital juga sisi keamanan.

"Oleh karenanya dalam meningkatkan keamanan digital, kami melakukan assessment berkala secara internal maupun dengan bantuan para ahli IT & cyber security," jelasnya.

Sementara EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengatakan, pada tahun ini pihaknya merencakan budget capex IT yang lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Alokasi terbesar capex masih digunakan untuk inovasi serta peningkatan kapasitas, termasuk dalam penggunaan teknologi yang mutakhir dalam standar pengamanan data maupun serangan siber," ungkap Hera.

BCA juga berinvestasi untuk pembangunan data center baru. Saat ini dan ke depannya, BCA berkomitmen menggunakan data center sendiri. 

BCA juga disebut Hera BCA senantiasa melakukan pengamanan dengan standar keamanan berlapis, manajemen risiko dan liability, serta akuntabilitas untuk menjaga data dan transaksi digital nasabah tetap aman.

"Seluruh strategi dan standar keamanan tersebut senantiasa dimutakhirkan dan dievaluasi secara berkesinambungan, dalam rangka memastikan keamanan data dan transaksi nasabah BCA," imbuhnya.

Baca Juga: BCA Tegaskan Tidak Ada Serangan Ransomware ke Data Nasabah

Selanjutnya: Komdigi Alokasi Jaringan Internet 6 GHz, XL Axiata (EXCL) Siap Manfaatkan Layanannya

Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Jogja dan Sekitarnya, Hujan Hanya Guyur 2 Wilayah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×